Friday, February 18, 2011

FF Begin Chapter 25

Title : Begin chapter 25 ‘Lucky’
Author : Imah Hyun Ae
Ide : Park Yong Kyo
Genre : Romance
Tokoh :
1. Kim Hyun Ae (pembacaku atau kalau nggak mau…saya aja ea?? Hehehe ^^)
2. Park Yong Kyo aka Rima (teman kalian yang cinta ama Korea)
3. Lee Hyu Rim aka lia (teman kalian yang cinta ama Korea juga)
4. Kim Hyun Joong (suami Hyun Ae)
5. Jung Yunho (namja idaman Hyun Ae ^_^)
6. Kim Jae Joong (sahabat Hyun Joong kekasih Lee Eun Shi)
7. Kim Junsu (pasangan masih rahasia)
8. Lee Eun Shi (kekasih Kim Jae Joong)
9. And other member dbsk and SS501
------------------------------------------------------------------------

Begin Chapter 25
‘Lucky’

#Lia POV
Aku dan Rima sejak dua minggu lalu sudah menempati kosan baru kami. Ukurannya yang agak besar membuat dua orang ‘besar’ seperti aku dan Rima tidak merasa terlalu sempit. Tetangganya juga menyenangkan walau aku harus terbata-bata mengucapkan bahasa inggris bersama mereka juga sesekali bahasa korea bersama kamus lengkap Inggris-Indonesia, dan Korea-Indonesia di tanganku. Mereka seperti menghargai usahaku untuk bisa bahasa mereka, hahaha…
O,ya, Seperti yang direncanakan kosan kami dekat dengan rumah Hyun Ae. Hanya berbeda jalan saja. Kami setiap sore selalu berkunjung ke sana. Sekalian menikmati pemandangan senja yang memukai di belakang rumahnya yang langsung menghadap laut.
Kami juga bekerja di restoran Indonesianya. Katanya supaya kami mudah melayani tamu. Dia bahkan memperkerjakan kami setengah hari saja. Sisanya untuk kami mengenal kota Seoul. Ada-ada saja pikirannya. Tapi, lumayan juga sih.
Hari ini, usai bekerja aku dan Rima kembali ke kos kami. Beberapa menit kemudian aku memutuskan untuk jalan-jalan. Rima kuajak, namun ia menolak. Dan ide untuk jalan-jalan seorang diri tiba-tiba muncul. Pasti asyik. Tanpa Rima (karena dia sedang lelah katanya) dan tanpa Hyun Ae (karena aku tahu dia sedang repot mengurus cabang restorannya yang baru ^^). Perjalanan ini pasti ‘mengasyikan’. Kalau tersesat aku masih bisa menghubungi Hyun Ae. Yup, sudah mempersiapkan semuanya, dari baterai HP yang kuisi hingga full, pulsanya juga. Jadi aku tak perlu cemas.
Yup. Usai mengganti pakaian, aku keluar kos. Kuhirup udara Seoul di siang hari pada peralihan musim semi ke musim panas. Hm… berbeda dengan Indonesia.
Dengan senyum lebar, langkah pertama kumulai…
-End POV-
>>>cut>>>

#Junsu POV
Aku sudah mencari dan menguhubungi manajerku beberapa kali, tak ada jawaban. Padahal aku mau menitip belikan DVD PlayStation terbaru. Ke mana sih si hyung itu? Tidak tahu apa kalau aku tak akan tenang sebelum mendapatkan DVD itu?!! Aishh… kesalku sambil mengacak-acak rambutku. Kuintip kru yang lain. Semua terlihat sibuk. Member lainnya juga sibuk. Changmin sibuk pemotretan untuk iklan pakaian di sebuah majalah. Yoochun sedang iklan CF bersama Jae Joong hyung. Yunho hyung sibuk jadi model di MV versi drama lagu SHINee. Dan aku karena belum ada tawaran untuk drama musical terbaru, terpaksa menganggur. Sedang rekaman untuk single terbaru masih sepuluh hari lagi. ugh…
Padahal aku sengaja ke manajemen berharap bertemu manajer hyung dan minta belikan DVD itu biar aku tidak bosan!
Kesal. Aku memutuskan keluar. Turun ke lantai satu dan menuju mobil hitam milikku. Lalu melajukannya ke jalanan Seoul. Tanpa kusadari aku melintasi jalanan menuju pasar. Ada banyak toko-toko di sana.
Lama aku berputar-putar dan akhirnya menemukan sebuah toko yang kuyakini ada menjual DVD PlayStation itu di deretan toko-toko sepanjang jalan ini. Segera aku menuju area parkir. Lalu membongkar kotak yang memang selalu ada di jok belakang. Mengambil wig dan kaca mata hitam juga topi putih. Yah, biar tidak terlihat kalau aku ini seorang bintang, eu-kyang-kyang…
Kulihat di kaca spion, hm, penyamaranku sudah OK. Apalagi aku pakai kaos oblong dan jeans yang simpel. Semoga tidak ada yang mengenaliku. Aku juga tidak akan lama, hanya mencari DVD itu dan membelinya lalu pulang. Yup, paling lima menit saja, tak akan ada yang menyadari kalau aku adalah Junsu DBSK, eu-kyang-kyang…
Baiklah. Aku turun dari mobil dan melangkah ke toko itu.
Aku sudah berada di depan tumpukan DVD PlayStation. Ada banyak ternyata yang baru dan belum sempat kubeli. Aku jadi bingung. Apa kubeli semua saja?
Aku langsung mengambil 15 DVD. Apa masih ada yang belum kuambil ya?
Kulihat-lihat lagi.
“O?” jeritku saat mendapatkan yang belum kumiliki. Langsung kuambil dan mencari lagi.
Kasak-kusuk terdengar di sekitarku. Apa aku sudah terlalu lama di sini? Apa mereka menyadari siapa aku?
Ragu-ragu aku menoleh. Mereka memang memperhatikanku. Aish… mengganggu kesenangan orang saja.
Cepat aku menyatukan DVD yang sudah kupilih tadi.
“Chogi~” seseorang menegurku sambil mengintip ke wajahku. Seorang yeoja. Apa dia Cassie? Aish… Lekas aku berbalik menuju kasir dan mengabaikannya.
“Kau Junsu oppa kan?” tegurnya lagi sambil menghampiriku.
Kulihat pengunjung dan Kasir memperhatikanku. “A-annio.” Elakku dengan suara khasku. Iash… harusnya tadi dibikin aneh nih suara. Aigo…
“Yah! Benar kau Junsu oppa!” jeritnya.
Deg!
“Hanya Junsu oppa yang punya suara seunik ini!” jeritnya sekali lagi. Membuat pengunjung diluar menghentikan langkahnya. “Oppa, ayo foto denganku!!!”
Pengunjung lainnya mendekat. Mengamatiku dengan seksama. Sial! “Tidak kau salah!” ujerku cepat sembari menyerahkan uang dan menarik kantung plastik berisi DVD PlayStationku. Cepat-cepat aku keluar.
“YA! Junsu oppa!!! Chankanman!!!” jerit yeoja itu.
Aku segera berlari menjauh. Si yoeja terus berteriak di belakangku diiringi kehebohan pengunjung lain. Sial!!
Aku berlari secepatnya berharap segera sampai ke parkiran mobilku. Tapi aneh. Kenapa serasa jauh? Bukannya tadi cukup dekat? Apa aku salah jalan?
Bruk!!!
Keasyikan berpikir, aku sampai menubruk seseorang. “Mian!” ujerku cepat dan berlari lagi.
-End POV-

#Author POV
Lia sedang asyik melihat majalah yang ia sendiri tak tahu apa yang tertulis di dalamnya (karena tulisannya tulisan hangul) ketika seseorang menubruknya. Ia hampir terjatuh.
“Mian!!” ujer si penabrak sambil membungkuk dan kembali berlari. Lia memandang punggung sosok yang menubruknya dengan heran. Ia mengembalikan majalah yang ia lihat tadi dan melangkah namun langsung terhenti saat melihat tumpukan DVD di jalanan. Ia teringat sosok tadi membawa bungkusan. Ah? Apa ini miliknya?
Lia cepat memungutnya dan mencari sosok tadi. Sudah agak jauh dari tempatnya. Lekas ia berlari dengan kecepatan penuh dan berteriak. “Chogiyo~!!”
Sosok yang diteriaki tak menoleh. Mungkin tak mendengar.
“YA!!!” teriak Lia lagi. “DVD-mu!!!” teriaknya dalam bahasa Indonesia. Menyadari kesalahan bahasanya, ia berteriak lagi meski pengucapannya agak janggal, “Your DVD!! Your DVD fall?” teriak Lia sembarang ucap. Sosok yang di kejar menoleh namun kembali berlari dengan kencang.
“YA!!” teriak Lia lagi. “Igo-” teriak Lia tertahan. Aish… bagaimana bilangnya?? Sembarang sajalah!!! “It’s yours??!!” (maksudnya ‘apa ini punyamu?’, Cuma karena Lia tidak begitu mahir bahasa inggris jadi kacau begitu ^^) “DVD!!! Ya!!! Wait!!! Your DVD, bukan???” teriaknya kali ini campur-campur, karena tidak tahu bahasa inggrisnya bagaimana, sambil berlari dan melambaikan DVD.
Junsu masih berlari tanpa arah dan ketika melihat tulisan ‘toilet’ ia segera masuk ke sana. “Semoga dia tidak melihat! Aish… kenapa harus ada insiden seperti ini??” sungutnya di dalam.
Lia yang kelelahan hampir menyerah ketika melihat sosok yang di kejarnya menuju toilet. Ia segera berlari ke sana. Tepat di depan toilet yang tertutup ia mengatur napasnya lalu berkata dengan bahasa Indonesia, “Apa kau di dalam?” sambil mengetuk pintu.
Junsu mendengar suara yeoja, dan keningnya langsung berkerut bingung. Bicara apa dia tadi?
“Pabo! Pakai bahasa inggris Lia!!” gumam Lia sambil memukul pelan kepalanya. “I… ‘maksud’ bahasa inggrisnya apa ya? Aigo…” gerundel Lia. “Sorry. I cannot…” Lia berpikir sebentar sebelum berkata, “…tell English and Korea very good. You understand, yes?”
Junsu garuk-garuk kepala mendengar bahasa Lia yang tidak dipahaminya. Apa maksudnya?
“You can out?” tanya Lia ragu-ragu. Maksud hati pengen bilang, ‘bisakah kamu keluar?’. Di dalam Junsu makin ragu-ragu dengan kemampuan bahasa inggrisnya yang sebelumnya dia kira sudah bagus.
“I… ‘mau’ apa ya?” Bingung, Lia mengambil kamusnya. Ternyata ia cuma bawa kamus Korea-Indonesia/Indonesia-Korea. Dicarinya kata ‘mau’. Tidak ada! “Kamusnya payah!!” kesal Lia. Sembarang saja Lia. Semampu kamu!!! nasehat hatinya lagi.
Junsu mengeryit. Bahasa apa itu? Ah, jangan-jangan diluar orang gila! Hyung, tolong… jerit Junsu dalam hati.
“Ya!! You here, yes? You can out? I will tell you, it’s DVD you?” kata Lia akhirnya. Maksudnya sebenarnya, ‘Kau di dalam kan? Bisakah kau keluar? Saya mau bertanya apa DVD ini milikmu?’.
Junsu makin bingung. Ia cuma menangkap kata DVD. Dia bicara apa?? Batin Junsu. DVD? Cepat ia melihat kantung plastic yang sejak tadi dia pegang. “EH???” jeritnya saat melihat kantung plastik itu kosong dan robek di bagian bawahnya. Ragu-ragu ia keluar.
Melihat pintu toilet terbuka Lia langsung tersenyum. “It’s DVD you?” tanyanya sambil menunjukan DVD pada Junsu.
Junsu mengambil semua DVD itu dan melihat semuanya. “Yes! Ini DVD-ku. Maksudku DVD me!” kata Junsu asal saking girang sambil tersenyum senang. Ia lalu mendongak, “Goma-,” kata-katanya terhenti saat melihat siapa yang membawa DVD-nya. Ia merasa tak asing dengan wajah yeoja di depannya.
Lia tersenyum lega. “OK. I will go. Annyeong~” ujer Lia lalu berbalik.
Junsu tak menjawab. Pikirannya masih mengembara mencari ingatannya tentang yeoja di depannya. Hingga akhirnya ia teringat pertemuan dengan teman-teman Hyun Ae beberapa minggu lalu. “Li… Lia??” panggil Junsu ragu.
Langkah Lia terhenti. Ia mendengar sosok di belakangnya memanggilnya. Dengan bingung ia berbalik.
“You Lia? Hyun Ae friend, kan?” tanya Junsu sembari mendekat.
Lia mengangguk.
“Ini aku, Junsu. Junsu DBSK!” jerit Junsu. Tak sadar kalau dia masih di tempat yang ramai.
Lia hanya mengerti ‘Junsu DBSK’. Ia menatap sosok di depannya tak percaya.
Junsu melepas kaca matanya sambil tertawa, “Eu-kyang-kyang… tidak kusangka kita bertemu di sini? Eu-kyang-kyang…”
Meski tidak mengerti Lia ikut tertawa. Tidak menyadari beberapa pasang mata memperhatikan mereka.
Kasak-kusuk terdengar. Junsu memperhatikan sekitar dan…. “Aahhhhh!!!!! Aku lupa!!!” jeritnya saat menyadari kenapa orang-orang memperhatikannya. Ia menutup mulutnya dan mengenakan kaca matanya. Kemudian ia berjalan menunduk guna menyembunyikan wajahnya.
Lia memperhatikan dengan raut bingung.
Menyadari sesuatu, Junsu berbalik dan menarik tangan Lia. “Kajja!!” ujernya pelan lalu kembali berjalan cepat sambil menyeret Lia.
Lia melihat punggung namja di depannya lalu ke tangannya yang di genggam si namja. Tangan Junsu oppa hangat… batinnya. Rasa hangat menjalari hati dan seluruh tubuhnya.
Akhirnya Junsu menghentikan langkahnya. Ia dan Lia tiba diparkiran dengan selamat (tanpa gangguan fans). Dibukakannya pintu samping pengemudi untuk Lia. “Masuklah,” ujer Junsu. Lia tidak mengerti bahasanya cuma ia mengerti bahasa isyarat tubuh Junsu. Dengan linglung ia masuk.
Junsu cepat menuju kursi kemudi dan duduk di sana. Ia melepas alat penyamarannya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil melirik ke Lia. “Mian… aku tidak tahu kenapa, tadi malah berbalik dan menarikmu sampai ke sini, hehehe…” ujernya salah tingkah. “Karena sudah terlanjur, akan kuantar kau pulang. Apa kau ke sini tadi sendiri? Atau bersama Rima dan Hyun Ae?”
Lia yang sekali lagi hanya mengerti ucapan ‘Rima dan Hyun Ae’, dengan ragu-ragu menggeleng. “I alone.” Ujernya sambil berharap Junsu mengerti.
“Ah!!! Kau tidak bisa bahasa korea ya? Jadi you alone? OK. Then we go to Hyun Ae’s home,” kata Junsu pede padahal bahasa inggrisnya masih kacau sambil menghidupkan mesin mobil.
“But…” kata Lia ragu-ragu. Ia mau mengatakan kalau ia sudah tinggal di kos tapi bingung mengatakannya.
“Nde?” Junsu menatapnya. Menunggu kelanjutan kalimat yeoja di sampingnya.
Lia menggeleng. “A-annio…” sahut Lia sambil tersenyum aneh.
Junsu balas tersenyum dan melajukan mobilnya.
>>>cut>>>

Lia menggaruk kepalanya yang tak gatal sementara Junsu terus menekan bel rumah Hyun Ae. Rumah tersebut tampak sepi.
“Ke mana mereka?” gumam Junsu. Ia menolek ke Lia, “Kau punya kuncinya kan?”
“Nde?” Lia merasa Junsu bicara padanya namun ia tidak mengerti. “Oppa tell me?” (maksud Lia, “Oppa bicara padaku?”).
Kening Junsu mengeryit. Tell me apaan? Bingungnya. Ah, mungkin maksudnya ulangi lagi. “I mean… you umm… have… key house?”
Key house? Kunci rumah? Batin Lia. Ia memberikan senyum aneh lalu menggeleng.
“Aneh. Seharusnya kau punya!” sungut Junsu. “Bagaimana sekarang?”
Lia ingin menangis. Padahal ia sudah sangat beruntung bisa bertemu Junsu dan bisa berduaan dengannya. Tapi gara-gara bahasa korea yang masih belum begitu dikuasainya, hal itu tak bisa ia nikmati. “Oppa,” ujer Lia hati-hati. Junsu memperhatikannya lagi. “Mm… I not here. I leave…” (maksudnya, “Saya tidak di sini lagi. saya sudah pindah”).
Junsu mengeryit sekali lagi. Dia bicara apa? Tidak di sini? Leave itu tinggal,kan? Jadi maksudnya ‘saya tinggal?’ Apa maksud sebenarnya dia sudah tidak tinggal di rumah Hyun Ae?? Aish… coba ada Yoochun!
“Oppa, understand?” tanya Lia ragu-ragu.
“Yes, I stand. Eu-kyang-kyang…” ujer Junsu gaje.
*aduh apa sih mereka ini??? #author bingung#apalagi yang baca*
Lia tersenyum lega.
“You tell me before harusnya. Jadi I can antar.”
Mata Lia membulat. Bingung total dengan bahasa gado-gado Junsu. Junsu oppa ngomong apa ya? Jerit hatinya pilu.
“So, where your house?” tanya Junsu akhirnya. *tuh kan inggrisnya Junsu oppa kacau*
“Ah, there.” Lia cepat menunjuk ke arah seberang. “Street before this street.” Terangnya terbata.
Junsu manggut-manggut. Ia mengerti dengan jelas dan tersenyum dengan bangga. “OK. We go there. Kajja…” ujernya semangat sambil tersenyum lebar pada Lia. Lia balas tersenyum lega.
*kira-kira memang begini tidak ya kenyataannya, hahahaha*
>>>>cut>>>>

Mobil hitam berhenti di depan kosan bercat putih. Seorang yeoja di dalamnya turun dari mobil. Sedang namja yang menyupir mobil tersebut memilih tidak keluar. Ia menurunkan kaca mobil dan berbicara pada yeoja itu.
“Sorry, I cannot go to your home (maksudnya saya tidak bisa main ke kosmu). Mungkin ada my fans here. And sangat menakutkan if they see me. You understand?”
Lia mengangguk meski tidak mengerti apa yang Junsu bicarakan.
“Gomaweo for this day (maksudnya ‘terima kasih untuk hari ini’). This day is fun day (hari ini hari yang menyenangkan).” ujer Junsu sambil tersenyum senang. Lia turut tersenyum.
“Bye…” pamit Junsu sambil melambai.
“Bye, oppa!!” sahut Lia sambil membalas lambaiannya. Dan juga masih dengan senyum gembira.
Junsu balas tersenyum dan menutup kaca mobil. Tak berapa lama, mobilnya menghilang dari pandangan Lia.
-End POV-

#Lia POV
Hfff… hari ini benar-benar melelahkan. Mengejar seorang yang ternyata Junsu oppa. Bicara pakai bahasa inggris yang hancur dengannya. Menarikku ke mobilnya. Mengantarku ke rumah Hyun Ae. Bicara lagi. Aish… Andai bahasa inggrisku seperti Rima, atau bahasa koreaku sefasih Hyun Ae, mungkin tak akan terasa selelah ini. Malah mungkin akan sangat menyenangkan. Aigo… nasib-nasib…
Sebaiknya jangan diceritakan ke Rima atau Hyun Ae, bisa-bisa mereka menertawakanku.
Aku masuk ke rumah dan Rima menyambutku dengan wajah heran dengan semangkuk mi instan di tangannya.
“Kenapa denganmu? Pulang-pulang langsung berwajah manyun…” tanyanya,
Aku menggeleng dan masuk ke kamarku dengan malas. Kenapa harus begini nasibku…
-End POV-

#Junsu POV
Hoahh…. Tidak di sangka, gara-gara beli DVD PlayStation aku di kejar-kejar fans. Sampai-sampai aku tidak mengenali siapa yang mengejarku ke toilet dan menyerahkan DVD-ku yang jatuh. Ternyata dia Lia, temannya Hyun Ae. Hahahaha… bahasa inggrisnya sama parahnya denganku. Untungnya masih bisa kumengerti walau sedikit. Coba kalau tidak, bagaimana kami berkomunikasi.
Senyumku kembali mengembang. Kalau diingat-ingat, lucu juga. Serasa berada di dunia lain. Hanya berdua dengannya dan tidak ada yang membantu menerjemahkan apa yang mau kami katakan. Kalau lebih lama lagi bicara dengannya, bisa-bisa aku sudah pakai bahasa tarsan, eu-kyang-kyang…
Aku terus melajukan mobil sambil menertawakan pertemuanku dengan Lia. Tak lama, aku tiba di kediaman DBSK. Masih dengan senyum mengembang aku masuk. Ada banyak sepatu yang tidak di raknya. Sepertinya member lainnya baru datang.
“Aku pulang,” Ujerku lalu masuk ke dalam.
“Dari mana, Su?” tegur Yoochun yang sedang rebahan di ruang keluarga.
“Dari petualangan yang menyenangkan,” ujerku. Yoochun menatap heran, minta penjelasan.
Aku memberikan tawa khasku. “Kau tidak boleh tahu, Chun. Eu-kyang-kyang…” sambungku lalu masuk ke kamar.
“Ya!!! Sejak kapan kau senang merahasiakan sesuatu.” Protes Yoochun.
“Sejak hari ini, Chun!!! Eu-kyang-kyang…” teriakku sambil tertawa.
-End POV-

_TBC_

Gomaweo… hahaha… Tunggu kelanjutannya ya ^^d

No comments:

Post a Comment