Tuesday, September 27, 2011

Mata Kuliah Semester V

Mata Kuliah Semester V Program Studi Matematika UNPAR

No. Kode MK Mata Kuliah
1. KICA 1019 Analisis Real II
2. KICA 1026 Kajian dan Pengembangan Matematika Sekolah
3. KICA 1030 Assesment Pembelajaran Matamatika
4. KICA 1033 Seminar Pendidikan Matematika
5. KIKP 1004 Statistik Matematika II
6. KIKP 1008 Media Pembelajaran Matematika
7. KICA 1021 Struktur Aljabar II
8. KICA 1013 Geometri Transformasi

Smiley face Ini merupakan tugas dari Pak Ardo (dosen mata kuliah Sistem Informasi Matematika UNPAR)

Kunjungi blog Pak Ardo

Jenis-jenis metode pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran:
1. Presentasi: Penyampaian informasi dan pengetahuan dari seorang presenter dengan menggunakan pedekatan komunikasi satu arah. Dalam metode pembelajaran ini, presenter memiliki kemampuan spesifik yang perlu disampaikan kepada pemirsa (audience). Dalam hal ini, pemirsa adalah peserta program pelatihan atau trainee.
2. Diskusi: Metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara membahas masalah atau topik penting untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Setiap peserta dapat memberikan opini terhadap masalah atau topik yang didiskusikan.
3. Permainan: Metode pembelajaran ini bersifat kompetitif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan haruslah menyenangkan dan memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya, dalam metode pembelajaran permainan, ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Pihak yang menang akan mendapatreward, sedangkan pihak yang kalah perlu ebrlatih lebih keras untuk memenangkan permainan.
4. Simulasi: Metode pembelajaran ini mengharuskan siswa melakukan peran tertentu diluar dirinya sendiri atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakuka dalam situasi baru. Melalui proses simulasi, siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang mendekati situasi nyata.
5. Bermain peran: Bermain peran merupakan kegiatan belajar dalam sebuah situasi yang mendekati situasi sesungguhnya. Dalam metode ini biasanya digunakan model yang realistik. Dalam metode pembelajaran ini, siswa diminta memerankan sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya.
6. Tutorial: Penyajian informasi – konsep dan prinsip- yang melibatkan siswa secara aktif di dalamnya. Metode ini biasanya digunakan juga untuk aktivitas pemelajaran yang bersifat perbaikan atau remedial.
7. Demonstrasi: Dalam metode ini, seorang instruktur memperlihatkan cara melakukan proses atau prosedur tertentu secara sistematik kepada siswa. Metode ini akan memberi dampak positif jika diikuti dengan aktivitas praktek oleh siswa. Siswa mengamati cara instruktur melakukan proses kerja dengan benar.
8. Penemuan: Metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan induktif –siswa untuk dapat menemukan sesuatu secara coba-coba atau trial and error.
9. Latihan: metode ini menekankan pada latihan intensif dan berulang-ulang dengan tujuan agar siswa dapat menguasai keterampilan yang bersifat spesifik.
10. Kerja sama: metode ini menekankan pada upaya untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui kolaborasi antar-siswa. Dalam metode ini siswa para siswa diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek bersama dengan bimbingan intensif dari guru.


Sumber: Benny A. Pribadi, 2009, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat

Smiley face
Semoga terbantu

Saturday, September 24, 2011

Daftar Istilah Dalam Pembelajaran

(sumber: Benny A. Pribadi, 2009, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat) Daftar Istilah -Afektif: Kemampuan Untuk memilih suatu tindakan dalam menghadapi situasi yang bersifat spesifik. -Analisis: Kemampuan dalam mengurai konsep dan menjelaskan keterkaitan komponen yang terdapat di dalamnya. -Analisis kebutuhan: Analisis yang dilakukan untuk mengetahui masalah kinerja yang sebenarnya sedang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan. Masalah yang ditemukan dapat menggambarkan bentuk solusi yang diperlukan, yaitu pelatihan dan non pelatihan. -Analisis tugas: Analisis yang dilakukan terhadap prosedur pelaksanaan suatu tugas dan pekerjaan untuk memperoleh tugas dan pekerjaan tersebut. -Analisis karakteristik siswa: Analisis yang dilakukan untuk lebih mengenal kemampuan dan potensi siswa yang akan berperan serta dalam program pembelajaran yang didesain. -Aplikasi: Kemampuan dalam menerapkan prinsip, aturan, konsep, dan pengetahuan yang telah dipelajari. -Behavioristik: Teori belajar yang menekankan pada pentingnya konsep keterkaitan antara stimulus dan respon dalam kegiatan pembelajaran. -Belajar: Proses alami yang dapat membawa perubahan pada pengetahuan, tindakan, dan perilaku seseorang. -Desain: Gambaran keseluruhan, struktur, kerangka, atau outline, dan urutan atau sistematika kegiatan. -Desain Sistem Pembelajaran: Proses sistematik yang dilakukan dengan cara menerjemahkan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran menjadi rancangan yang dapat diimpelentasikan dalam bahan dan aktitas pembelajaran. -Evaluasi: Proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan untuk menilai dan mengambil keputusan. -Evaluasi formatif: Proses evaluasi untuk memperoleh informasi tentang keunggulan dan keterbatasan sebuah program dengan tujuan untuk melakukan revisi dan penyempurnaan. -Evaluasi perorangan: Tahap awal yang perlu dilakukan dalam menerapkan evaluasi formatif. -Evaluasi sumatif: Penilaian efektivitas dan efesiensi program untuk menentukan kelanjutan penggunaan program. -Evaluasi kelompok kecil: Penilaian program yang dilakukan dengan mengujicobakan program terhadap sekelompok kecil calon pengguna yang terdiri 10-15 orang siswa. Evaluasi ini dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas program. -Evaluasi lapangan: Uji coba terhadap sekelompok besar calon penguna program tersebut digunakan dalam situasi pembelajaran yang sesungguhnya. -Gaya belajar: Kesukaan atau preferensi untuk melakukan suatu kegiatan belajar. -Gaya belajar auditori: Kecenderungan untuk memelajari materi pelajaran melalui indera pendengaran. -gaya belajar kinestetik: Kecenderungan melakukan proses belajar sambil melalukan suatu aktivitas. -Gaya belajar visual: Kecenderungan untuk memelajari pengetahuan dan keterampilan melalui indera penglihatan. -Karakteristik siswa: Ciri/sifat & atribut yang melekat pada siswa yang menggambarkan kondisi siswa, misalnya kemampuan akademis yag telah dimiliki gaya dan cara belajar, serta kondisi sosial ekonomi. -Kecerdasan majemuk: Multipotensi yang dimiliki individu, meliputi sejumlah kecerdasan seperti logis matematis, verbal linguistik, musikal, kinestetik, visual spasial, intrapersonal, dan naturalistik. -Kognitif: Kemampuan yang berkaitan dengan hal yang bersifat intelektual. -Kompetensi: Kemampuan yang dimiliki siswa oleh seseorang setelah menempuh proses pembelajaran. -Komunikasi: Proses pertukaran informasi dan pesan antara sumber dan penerima. -Konstruktivistik: Pendekatan dalam pembelajaran yang beranggapan bahwa siswa sebagai individu pembangun pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialami. -Media pembelajaran: Sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada siswa. -Metode Pembelajaran: cara yang ditempuh untuk menyampakaikan isi/materi pelajaran pada siswa. -Model: Sesuatu yang menggambarkan adanya pola berpikir dan analogi dari suatu konsep yang digambarkan dalam bentuk grafis. -Multimedia: Program yang mampu menampilkan unsur gambar, teks, suara animasi, dan video dalam sebuah tampilan yang dikontrol melalui program komputer. -Pemahaman: Kemampuan dalam menjelaskan dan mengartikan konsep yang dipelajari. -Pembelajaran: Serangkaian kegiatan yang sengaja diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan terjadinya proses belajar. -Pendekatan sistem: cara pandang dan melihat sesuatu sebagai keseluruhan dan sistematik. -Pengetahuan: Tingkat kemampuan kognitif terendah, yaitu kecakapan melakukan identifikasi dan mengenal fakta dan data faktual. -Psikomotor: Kemampuan dalam mengoordinasikan gerakan tubuh untuk mencapai tujuan yang spesifik. -Sintesis: Kemampuan dalam menggabungkan komponen-komponen yang dipelajari dalam suatu kesatuan yang baru dan utuh. -Sistem: Suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen yang saling bersinergi untuk mencapai suatu tujuan. -Siswa: subyek dari proses dan aktivitas pembelajaran.

Saturday, September 17, 2011

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar. Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973). Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah : 1. Keterampilan Bertanya 2. Keterampilan Memberi Penguatan 3. Keterampilan Mengadakan variasi 4. Keterampilan Menjelaskan 5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran 6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil 7. Keterampilan Mengelola Kelas 8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Ad.1. Keterampilan Bertanya Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Pada kenyataannya di lapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan. Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa. Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah: a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan. b. Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep. c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar. d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif. e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi. f. Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi. g. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa. h. Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar. Komponen-komponennya yaitu: 1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas 2) Pemberian Acuan 3) Pemusatan 4) Pemindahan Giliran 5) Penyebaran 6) Pemberian waktu berfikir 7) Pemberian Tuntunan Ad.2. Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Komponen-komponen dalam keterampilan memberi penguatan adalah: 1) Penguatan Verbal; penguatan ini dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata atau kalimat. 2) Penguatan Non Verbal; bisa berupa mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan, berupa symbol atau benda maupun penguatan tak penuh sepert “yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan” Ad.3. Keterampilan Mengadakan Variasi Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam kelas. Komponennya adalah: a. Variasi dalam Gaya Mengajar: 1) Penggunaan variasi suara 2) Pemusatan perhatian 3) Kesenyapan 4) Mengadakan kontak pandang 5) Gerakan badan dan mimik 6) Pergantian posisi guru dalam kelas b. Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran 1) Variasi alat/ bahan yang dapat dilihat 2) Variasi alat yang dapat didengar 3) Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi c. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa Ad.4. Keterampilan Menjelaskan Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum diketahui. Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan a. Merencanakan: 1) Isi pesan (materi) 2) Penerima pesan (siswa) b. Menyajikan suatu penjelasan 1) Kejelasan 2) Penggunaan contoh dan ilustrasi 3) Pemberian tekanan 4) Balikan Ad.5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang dipelajari. Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa. a. Komponen Membuka 1) Menarik perhatian siswa 2) Menimbulkan motivasi 3) Memberikan acuan 4) Membuat kaitan b. Komponen Menutup 1) Meninjau kembali 2) Mengevaluasi Ad.6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok adalah merupakah salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif. Komponen Keterampilan: 1) Memusatkan perhatian 2) Memperjelas masalah atau urunan pendapat 3) Menganalisa pandangan siswa 4) Meningkatkan urunan siswa 5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi 6) Menutup diskusi Ad.7. Keterampilan Mengelola Kelas Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal. a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Meliputi: 1) Menunjukkan sikap tanggap 2) Membagi perhatian 3) Memusatkan perhatian kelompok 4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas 5) Menegur 6) Memberi penguatan b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi: 1) Modifikasi tingkah laku 2) Pengelolaan kelompok 3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah Ad.8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan. Komponen Keterampilan: 1) Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi 2) Keterampilan Mengorganisasikan 3) Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa 4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar Oleh: Purwiro Harjati Panduan pada Matakuliah Micro Teaching Prodi Pendidikan Fisika UM Metro (sumber: google ^^)

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI I. Rasional Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang, bertemu dengan hal-hal yang “itu-itu” juga dan tidak ada sesuatu yang diharapkan. Variasi dalam PBM dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dapat dikelompokkan dalam variasi : 1. Gaya mengajar 2. Penggunaan alat dan media pengajaran 3. Pola interaksi dalam kelas. II. Pinsip Penggunaan 1. Hendaknya digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan yang hendak dicapai, penggunaan variasi yang wajar dan beragam sangat dianjurkan, 2. Variasi hendaknya digunakan dengan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak merusak perhatian dan mengganggu pelajaran. 3. Komponen mengadakan variasi tertentu sangat memerlukan susunan dan perencanaan yang baik. III. Komponen Keterampilan A. Variasi Dalam Mengajar Guru 1. Penggunaan Variasi Suara Perubahan suara dari kelas menjadi lemah, gembira menjadi sedih atau memberikan penekanan pada kata-kata tertentu. 2. Pemusatan Perhatian Pemusatan perhatian pada hal yang penting pada hal yang penting dapat dilakukan guru dengan perkataan. “ Perhatikan baik-baik “dengar baik-baik ”nah, ini penting sekali, dsb. Biasanya cara pemusatan ini diikuti dengan isyarat menunjukkan kepapan tulis, dll. 3. Kesenyapan Kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja guru selagi mengajar merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang terjadi. Dalam mengajukan pertanyaan guru menggunakan waktu tunggu atau kesenyapan memberikan kesempatan siswa berpikir. 4. Mengadakan Kontak Pandang Jika berinteraksi dengan murid sebaiknya pandangan menjelajahi seisi kelas dan melihat murid-murid untuk menunjukan hubungan yang intim dengan mereka. Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi seperti : membesarkan mata tnda tercegang. 5. Gerakan Badan Dan Mimik Ekpresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam komunikasi. Ekpresi wajah misalnya tersenyum cemberut, mengerutkan dahi berjalan mendekati berdiri siap membantu dan lain-lain. 6. Penggantian Posisi Guru Dalam Kelas Dimaksudkan berdiri di tengah, dapat didepan, belakang, bagian kiri, atau kanan kelas.yang perlu diingat hal ini dilakukan dengan maksud tertentu dan dilakukan secara wajar. B. Variasi Dalam Penggunaan Media Da Bahan Pengajaran Media dan alat pengajaran, jika ditijau dari indra yang digunakan dapat digolongkan menjadi: 1. Yang dapat didengar 2. Yang dapat dilihat dan dirasa 3. Di bau (dicium) atau manipulasi Pertukaran penggunaan dari jenis yang satu ke jenis yang lain misalnya dari media gambar ke tulisan di papan tulis mengharuskan anak menyesuaikan alat indranya sehingga lebih dapat mempertinggi perhatianya. Jenis variasi ini dapat digolongkan : 1. Variasi alat / bahan yang dapat didengar Seperti : Gerafik, gambar dipapan tulis, film, tv, peta poster, dll. 2. Variasi alat / bahan yang dapat didengar Variasi suara guru, dengan selingan suara rekaman, radio. 3. Variasi alat / bahan yang dapat diraba. Seperti : Patung, alat mainan, bintang hidup yang memungkinkan untuk dapat dimanipulasi / diraba. C. Variasi Pola Interaksi Dan Kegiatan Siswa Dengan mengubah pola interaksi ini guru dengan sendirinya mengubah kewgiatan belajar murid, tingkat dominasi guru, keterlibatan murid dll. Seperti :  Siswa bekerja dalam kelompok kecil,  Tukar pendapat melalui diskusi,  Demonstrasi tanpa campur tangan guru.

Friday, September 16, 2011

Teen Top The Back Of My Hand Brushes Against lyrics

The Back Of My Hand Brushes Against lyrics

Algoinni uri hamkke georeul ttae jakku sondeungi seuchyeo jinanda
Dahatda dasi meoreojinda geu jjarbeun siganedo nan neoreul neomuna
geuriwohanda

Nae yeojachinguga doe eojullae rago malhaesseo
Dasin neol mot bolkkabwa mangseorimyeo malhaetdeon geomnaneun naui gobaek
Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulgeoya
Eotgallineun ni son~ japgo georeogago sipeo

Uyeonilkka animyeon neodo nacheoreom dasi hanbeon seuchigil baralkka
Dahatda dasi meoreojinda heundeullineun nae soni neoege dasi
gakkawojyeoganda

Nae yeojachinguga doe eojullae rago malhaesseo
Dasin neol mot bolkkabwa mangseorimyeo malhaetdeon geomnaneun naui gobaek
Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulgeoya
Eotgallineun ni son~ japgo georeogago sipeo

Byeonhaeganeun sigani mae sungan deo jjarpge neukkyeojyeo
0jeneun neoreul bonaegiga himdeunde
Naemameun aeteutande got teoteojilgeotgatae
[From: http://www.elyrics.net/read/t/teen-top-lyrics/the-back-of-my-hand-brushes-against-lyrics.html]
Saenggageobsi geujeo mangseorideon neowa seuchideon soneul butjabasseo
Urineun mareobsi barabwatgo soneul jabeun chaero gireul georeotgo
Maebeon geotdeon giri wae iri natseonji simjangbakdongsori
Ttaragagiman bappeugo mami bitbaraejigi jeone mameul jeonhae
Yongginaeeo malhaebolkke be my girl now

Nae yeojachinguga doe eojullae rago malhaesseo
Dasin neol mot bolkkabwa mangseorimyeo malhaetdeon geomnaneun naui gobaek
Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulgeoya
Eotgallineun ni son~ japgo georeogago sipeo

Niga soneul noki jeone sujubeun naui gobaek
0jen naegero come back nareul kkwak chaewojullae
0 soneul noki jeone mangseollyeojyeotdeon gobaek
0jen neoneun nae gyeote isseojwo how about that

Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulkkeoya
Eotgallineun ni son japgo georeogago sipeo


translate:

Teen Top The Back Of My Hand Brushes Against lyrics

The Back Of My Hand Brushes Against lyrics


Romanji


Algoinni uri hamkke georeul ttae jakku sondeungi seuchyeo jinanda
Dahatda dasi meoreojinda geu jjarbeun siganedo nan neoreul neomuna
geuriwohanda

Nae yeojachinguga doe eojullae rago malhaesseo
Dasin neol mot bolkkabwa mangseorimyeo malhaetdeon geomnaneun naui gobaek
Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulgeoya
Eotgallineun ni son~ japgo georeogago sipeo

Uyeonilkka animyeon neodo nacheoreom dasi hanbeon seuchigil baralkka
Dahatda dasi meoreojinda heundeullineun nae soni neoege dasi
gakkawojyeoganda

Nae yeojachinguga doe eojullae rago malhaesseo
Dasin neol mot bolkkabwa mangseorimyeo malhaetdeon geomnaneun naui gobaek
Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulgeoya
Eotgallineun ni son~ japgo georeogago sipeo

Byeonhaeganeun sigani mae sungan deo jjarpge neukkyeojyeo
0jeneun neoreul bonaegiga himdeunde
Naemameun aeteutande got teoteojilgeotgatae
Saenggageobsi geujeo mangseorideon neowa seuchideon soneul butjabasseo
Urineun mareobsi barabwatgo soneul jabeun chaero gireul georeotgo
Maebeon geotdeon giri wae iri natseonji simjangbakdongsori
Ttaragagiman bappeugo mami bitbaraejigi jeone mameul jeonhae
Yongginaeeo malhaebolkke be my girl now

Nae yeojachinguga doe eojullae rago malhaesseo
Dasin neol mot bolkkabwa mangseorimyeo malhaetdeon geomnaneun naui gobaek
Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulgeoya
Eotgallineun ni son~ japgo georeogago sipeo

Niga soneul noki jeone sujubeun naui gobaek
0jen naegero come back nareul kkwak chaewojullae
0 soneul noki jeone mangseollyeojyeotdeon gobaek
0jen neoneun nae gyeote isseojwo how about that

Geu nugudo namankeum saranghal sun eobseulkkeoya
Eotgallineun ni son japgo georeogago sipeo


translate:


Do you know this?
When we walk together, the backs of our hands keep brushing
They touch and then they part,
And in that short time of parting,
I miss you so much

I asked if you would be my girlfriend
Because I was afraid I would lose you,
I hesistated and confessed with fear

No one could love you as much as I do
Your hand that keeps going out of sync with mine,
I want to hold it and walk with you

Is it an accident? Or do you want our hands to touch too?
They touch and then they part
My trembling hand is going near yours again

I asked if you would be my girlfriend
Because I was afraid I would lose you,
I hesistated and confessed with fear

No one could love you as much as I do
Your hand that keeps going out of sync with mine,
I want to hold it and walk with you

The changing times feel shorter every moment
Now it will be hard for me to let you go
My heart is so longing for yours, it’s about to explode
So without thinking, I just held your hand that kept brushing against mine

We looked at each other without saying anything
And hand-in-hand we walked along the street
I walk on this street all the time but why does it feel so strange right now?
I’m trying to follow the sound of my pounding heart
And before my heart fades away, I will tell you
I will take courage and tell you
be my girl now

I asked if you would be my girlfriend
Because I was afraid I would lose you,
I hesistated and confessed with fear

No one could love you as much as I do
(No one could love you as much as I do)
Your hand that keeps going out of sync with mine,
I want to hold it and walk with you

Before you let go of my hand
I tell you my shy confession
Now come back to me
Please fill me up

Before I let go of this hand
I hesistated my confession
But now, I ask you to stay by me
how about that

No one could love you as much as I do
Your hand that keeps going out of sync with mine,
I want to hold it and walk with you


cr: infotaip.blogspot.com 

KETERAMPILAN MENJELASKAN

KETERAMPILAN MENJELASKAN

Dalam kegiatan belajar-mengajar, menjelaskan merupakan tindakan yang banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benarmengerti dan memahami apa yang diinformasikan oleh guru.
(http://massofa.wordpress.com/2008/01/11/ketrampilan-menjelaskan-dan-bertanya/ 11-10-09 21.00)
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar percakapan guru yang mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan menjelaskan:
(1) membantu siswa untuk memahami rumus, dalil, dan prinsip,
(2) melibatkan siswa untuk berfikir,
(3) mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa,
(4) membimbing siswa dalam proses belajar untuk memecahkan masalah.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:
(1) penjelasan harus relevan denngan tujuan kegiatan belajar-mengajar,
(2) penjelasanharus sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang siswa,
(3) penjelasan harus sesuai dengan usia siswa,
(4) penjelasan harus bermakna bagi siswa.
Langkah-langkah menjelasakn:
(1) merencanakan penjelasan, dan
(2) menyajikan penjelasan.
Komponen keterampilan menjelaskan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Merencanakan materi penjelasan yang mencakup:
a. menganalisis masalah,
b. menentukan hubungan, serta
c. menggunakan hukum, rumus, dan generalisasi yang sesuai.
2. Menyajikan penjelasan, yang mencakup:
a. kejelasan, yaitu keterampilan yang erat kaitannya dengan penggunaan bahasa lisan,
b. penggunaan contoh dan ilustrasi, yang bisa dilakukan dengan pola induktif atau deduktif,
c. pemberian tekanan yang dapat dilakukan dengan berbagai variasi gaya mengajar, dan membuat struktur sajian, dan
d. balikan, yang bertujuan untuk mendapat informasi tentang tingkat pemahaman siswa, baik melalui pertanyaan mapun melalui tugas.
Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran, dengan selalu memperhatikan karakteristik siswa yang diberi penjelasan serta materi/ masalah yang dijelaskan.
(http://massofa.wordpress.com/2008/01/25/ketrampilan-dasar-mengajar/ 11-10-09 20.48

KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK KECIL

KETERAMPILAN MEMIMPIN DISKUSI KELOMPOK KECIL



Diskusi kelompok kecil adalah proses yang melibatkan kelompok-kelompok kecil dalam interaksi tatap muka secara informal dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi, memecahkan masalah atau mengambil keputusan. Diskusi kelompok merupakan salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep, ini dapat meningkatkan kreativitas siswa, membina kemampuan berinteraksi, serta keterampilan berbahasa.
Syarat-syarat diskusi kelompok:
1. Melibatkan kelompok antara 3-9 orang
2. Berlangsung dalam interaksi tatap muka secara informal
3. Mempunyai tujuan yang akan dicapai melalui kerjasama antar anggota kelompok
4. Berlangsung menuju proses yang sistematis menuju suatu kesimpulan

Dalam keterampilan membimbing diskusi peran utama guru adalah sebagai :
1. Sebagai Koordinator belajar 5. Fasilitator
2. Perencana Tugas bersama 6. Katalisator
3. Pemandu aktivitas siswa 7. Nara sumber
4. Penilai kemajuan kelompok

Keuntungan diskusi kelompok bagi siswa yaitu:
1. Siswa dapat berbagi informasi dalam menjelajahi gagasan baru atau memecahkan suatu masalah
2. Menngkatkan pemahaman terhadap masalah-masalah penting
3. Mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi
4. Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
5. Terbina semangat kerjasama yang sehat serta kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru untuk menjadi pemimpin diskusi kelompok, antara lain:
a. Diskusi berlangsung dalam iklim terbuka, antusias, menghargai pendapat,bebas berekspresi.
b. Memiliki perencanaan dan persiapan yang matang sebagai berikut:
1. Pemilihan topic diskusi yang sesuai tujuan, minat, dan kemampuan siswa.
2. Perencanaan dan penyiapan informasi perdahuluan yang berhubungan dengan topic.
3. Persiapan diri sebagai pemimpin diskusi dimana ia sebagai motivator,nara sumber,dan paham kesulitan siswa.
4. Penetapan besar kelompok, efektifnya sekitar 5-9 orang.
5. Pengaturan tempat dudk agar siswa dapat bertatap muka sehingga memupuk iklim persahabatan.
c. Kekuatan diskusi yang dapat dimanfaatkan, antara lain:
1. Kelompok memiliki buah fikiranyang kaya sehingga menghasilkan keputusan yang baik.
2. Dapat saling memotivasi anggota kelompok.
3. Dalam kelompok kecil siswa pemalu dapat lebih bebas mengemukakan pendapat.
4. Anggota kelompok lebih merasa terikat dapat pengambilan keputusan.
5. Diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri dan orang lain.
d. Kelemahan diskusi kelompok, antara lain:
1. Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara belajar yang biasa.
2. Dapat memboroskan waktu jika pengarahan kurang tepat, pembicaraan berlarut-larut, penampilan yang kurang baik.
3. Anggota kelompok yang kurang agresif (pendiam, pemalu) sering tidak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-idenya sehingga menyebabkan terjadinya sikap menarik diri.
4. Adakalanya diskusi didominasi oleh orang-orang tertentu.

Komponen-komponen Ketrampilan Diskusi Kelompok
Ada enam ketrampilan yang harus dimiliki Guru sebagai pemimpn diskusi, yaitu:
1. Memusatkan perhatian
Ada beberapa cara pemusatan perhatian seperti :
- Merumuskan tujuan pada awal diskusi
- Menyatakan masalah-masalah khusus
- Menandai dengan cermat perubahan yang menyimpang sehingga dapat mengarahkan kembali pada topic.
- Merangkum hasil pembicaraan pada tahap-tahap tertentu.
2. Memperjelas masalah
3. Menganalisis pandangan siswa
4. Meningkatkan kemampuan siswa

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti member pertanyaan menantang dan membuat perbedaan pendapat, memberi contoh verbal dan non-verbal, member motivasi dan dukungan pada setiap pendapat siswa.
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Terkadang terjadi monopoli pendapat oleh beberapa siswa jadi guru dapat member kesempatan bagi siswa yang jarang berpendapat untuk angkat bicara dan memanage agar monopoli pendapat tidak berlanjut.
6. Menutup diskusi
Keterampilan ini menuntut pemimpin untuk membuat rangkuman hasil diskusi, member bayangan tindak lanjut diskusi, serta mengajak siswa menilai prose diskusi yang telah dilakukan.
Keterampilan diatas dapat dikuasai dengan baik jika kita dapat menghindari hal-hal berikut:
a. Menyelenggarakan diskusi dengan topic yang tidak sesuai dengan minat dan latar belakang siswa.
b. Mendominasi diskusi, antara lain dengan pertanyaan yang terlampau banyak dan menyediakan jawaban yang banyak juga.
c. Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi.
d. Membiarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dengan pembicaraan yang tidak relevan.
e. Tergesa-gesa meminta respon siswa atau mengisi waktu dengan berbicara terus sehingga siswa tidak sempat berpikir.
f. Membiarkan siswa yang enggan berkomentar
g. Tidak memperjelas atau mendukung pendapat siswa.
h. Gagal mengakhiri diskusi dengan efektif.

Sumber: berbagai sumber di google

KOMPONEN-KOMPONEN KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (MEMBUKA PELAJARAN)

KOMPONEN-KOMPONEN KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (MEMBUKA PELAJARAN)

1. Menarik Perhatian Siswa
Cara yang dapat dipergunakan :
a. Gaya Mengajar Guru
Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya.
b. Penggunaan Alat Bantu Mengajar
Seperti : gambar, model, skema, disamping menarik perhatian memungkinkan terjadinya kaiatan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.
c. Pola Interaksi Yang Bervariasi.
Seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.

2. Menimbulkan Motivasi
Cara untuk menimbulkan motivasi
a. Dengan Hangat dan Antusias
Hendaknya ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapat mendorong tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.
b. Menimbulkan Rasa Ingin Tahu
Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan masalah atau kondisi diri kenyataan sehari-hari
Contoh : Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa
banyak penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.


c. Dengan Memperhatikan Minat Siswa.
Menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena motivasi dan minat berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya.

3. Memberi Acuan (Structuring)
Yaitu usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkai alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas hal-hal yang harus dipelajari.
Untuk itu cara yang dilakukan adalah :
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas hendaknya guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu batas tugas yang dikerjakan siswa.
Contoh : Guru : hari ini kita belajar mengarang cerita perhatikan tiga buah gambar berikut lalu berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya lebih kurang 100 kata

b. Menyarankan Langkah-Langkah Yang Dilakukan
Tujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan misalnya :
Guru : tugas kalian adalah membuktikan pada temperature berapa derajat celcius air mendidih langkah yang harus kalian kerjakan adalah :
 Mengukur temperature yang belum dipanasi
 Lalu nyalakan lampu spirtus ini dan panaskan air dalam gelas ini
 Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatan pada temperatur.

c. Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas
Misalnya : Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain.
Selain itu tunjukan juga hal negatif yang hilang atau kurang lengkap.
Contoh : Periksalah bahan-bahan ini dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.
Contoh : Sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film tersebut.

4. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dibuat ssiswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.
Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan.
a. Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau merupakan inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.
Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.
c. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan bahan secara terperinci.

Menutup Pelajaran
Menjelang akhir pelajaran atau ahir setiap penggal kegiatan guru harus melakukan penutupan pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok materi.

Cara yang dapat dilakukan adalah :
1. Meninjau Kembali
Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, kegiatan ini meliputi

 Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses PBM).
 Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali).

2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi.

Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi
a. Mendemonstrasikan ketrampilan
Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk membacakan di depan kelas.
b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Contoh : Guru merupakan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal persamaan.
c. Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan guru atau siswa lain.
d. Soal-soal tertulis
 Uraian
 Tes objektif
 Melengkapi lembar kerja

(dari berbagai sumber)

Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
1. Pendahuluan
Pengertian Mengajar

1. Proses menyampaikan atau penerusan pengetahuan
2. Perbuatan yang kompleks yaitu pengetahuan secara intraktif sejumlah keteragan untuk menyampaikan pesan.

Kemungkinan penggunaan dalam kelas apabila dilakukan dengan baik maka akan memberi pengaruh pada :

1. Tujuan
 Tumbuhnya perhatian motivasi siswa untuk menghadapi tugas yang akan dikerjakan
 Mengetahui batas tugas yang dikerjakan
 Mempunyai gambaran jelas terhadap tugas
 Mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman
 Dapat menghubungkan konsep, fakta, ketrampilan, yang cukup dalam setiap pristiwa.
 Siswa mengetahui tingkat keberhasilan dalam pelajaran

2. Prinsip Penggunaan
 Bermakna dalam menarik perhatian/motivasi hendaknya memilih yang relevan dengan isi atau tujuan pelajaran cara atau usaha yang dibuat-buat di hindari
 Berurutan dan berkesinambungan
Dalam menerangkan pokok materi hendaknya satu kesatuan, diusahakan suatu susunan yang tepat dan berhubungan dengan minat siswa, atau ada kaitan dengan pengalaman siswa.

Mini Cerpen: Damn Love

Mini Cerpen: Damn Love
by Imah Hyun Ae

(terinspirasi dari kisah seorang teman)

Kamu mendekatiku. Pada saat aku tak tahu apa itu cinta, cemburu dan patah hati. Hingga kamu datang dan mengejarku. Kamu bahkan meluluhkanku.

Dari temanku aku tahu bahwa kamu bahagia kalau bertemu denganku. Itu membuatku merasa istimewa.

Di depan temanku, kamu memuji betapa cantik, baik, dan lembutnya aku. Meski aku tak sesempurna itu, aku perlahan merasa bahagia. Tanpa kusadari aku menanti pertemuanku denganmu. Juga berharap bisa membantumu ketika kamu kesulitan. Dan saat aku tahu kalau rasa yang kupunya untukmu ini adalah cinta, kamu menghempasku. Kamu malah memilih perempuan lain yang baru kamu kenal. Berpacaran dengannya tanpa peduli hatiku yang luka.

Kenapa kamu begitu kejam? Jika sejak awal kamu tak serius, kamu seharusnya jangan mendekati dan meluluhkan hatiku.

Kamu tahu hati hanyalah segumpal daging. Dan ketika disakiti tak akan patah atau retak, tapi banjir dengan darah. Itulah hatiku kini, kalau kamu mau tahu…

Sinopsis Novel Terbaru Saya ^^

Cinta… (Sebuah Penantian Untuk Sang Belahan Jiwa)

by Imah_HyunAe (2011)

Cinta pertamaku berawal dari kebencian. Dan berakhir dengan kesedihan. Benar. Bertepuk sebelah tangan.

Aku pikir aku yang biasa ini tak layak dicintai, hingga akhirnya di SMA aku menemukan pacar pertamaku. Membuatku merasa layak sebagai wanita. Dan juga membuatku bahagia.

Semua berjalan menyenangkan sampai akhirnya kami menghadapi ujian dan kelulusan mengharuskan kami terpisah daerah.

Kami tetap bertahan. Namun apa daya, hati seperti musim: berubah seiring bergantinya waktu. Kami pun akhirnya putus.

Lalu…
Waktu mengubah segalanya. Usiaku hampir memasuki 25 tahun dan aku belum menemukan sang belahan jiwaku. Membuatku mencurahkan semua cemas dan gelisah yang kurasakan dalam novel buatanku.

Tak pernah kusangka, novelku justru membawaku bertemu denganmu. Di tempat tak terduga, dan di kota yang tak pernah kuduga pula.

Jadi, apakah kamu belahan jiwa yang di siapkan Tuhan untukku?

(Terjemahan lirik) Someday I Will Be Good Enought ost Crazy Little Thing Called Love

(terjemahan lirik) Someday I Will Be Good Enought ost Crazy Little Thing Called Love

diterjemahkan oleh Imah Hyun Ae

“Aku tidak tahu berapa lama aku telah menempatkanmu
Aku telah menyembunyikan segalanya di hatiku

(*)Setiap kali kita bertemu
Setiap kali kita bertatapan
Kupikir aku tidak berbeda
Tahukah kau berapa lama aku telah melawan diriku?

(**)Tidak dapatkah kau dengar hatiku menyebut namamu, mencintaimu?
Tapi aku tidak bisa menunjukan hatiku pada setiap orang
Tidak dapatkah kau dengar hatiku menunggumu?
Menunggumu merasakannya

Aku berharap kau akan menyadarinya suatu hari nanti

Berpikir aku mencintaimu, berpikir aku merasakan cintamu
Namun jauh di dalam diriku, aku tidak bisa mengatakannya padamu

-kembali ke (*), (**), & (**)-

Aku berharap bahwa kau akan menyadari wanita ini masih mencintaimu
Berharap, suatu hari, kamu akan mengetahuinya…

[nb: aku suka banget lagu ini ^^]

(indotrans) Because I Miss You by Yong Hwa -ost. Heartstring

Because I Miss You
by Yong Hwa CN.Blue
diterjemahkan oleh Imah Hyun Ae

Selalu langit yang sama dan hari yang sama.
Hanya satu yang berbeda, kau tidak di sini.
aku pikir aku telah melepasmu tanpa merasa kehilangan.
tidak,tidak. aku masih tidak bisa melepasmu dengan mudah.

jauh darimu, jauh darimu.
karena jauh darimu aku memanggilmu dan memanggilmu setiap hari.
merindukanmu, aku merindukanmu.
karena aku merindukanmu, aku meneriakan namamu seperti sebuah kebiasaan.
begitu juga hari ini.

hari ke hari, aku merasa sekarat, jadi apa yang bisa kulakukan?

mencntaimu, mencintaimu.
aku mencintaimu.
tanpa pernah bisa mengatakannya aku telah melepasmu seperti itu.

maaf, maafkan aku. Bisakah kau mendengarku?
dapatkah kau mendengar pengakuanku?
Aku mencintaimu.

Just Recomended

Hoa… Finally I finish read My Boyfriend fanfic (paring you, Boyfriend and Teen Top). If you like them, I recomended you to read it (but it in english). It will make you smile and want have boyfriend like them. But make you cry too
if you want read, visit this link http://www.asianfanfics.com/story/view/45351/my-boyfriends-comedy-minwoo-romance-teentop-youngmin-kwangmin-boyfriendband

happy reading!! XD

Resensi: Novel After Office Hours

Judul: After Office Hours

Penulis: Dahlan & Gielda Lafita

Penerbit: GagasMedia



Cinta sejati datang kedua kali

Athea merasa dirinya beruntung sekali ketika diterima menjadi sekertaris di Perusahaan Menara Propertindo dengan gaji yang besar yang setidaknya mencukupi keperluan dirinya dan anaknya juga biaya kuliah adiknya.

Namun, rasa keberuntungan itu sirna ketika mengetahui siapa bosnya. Roy. Laki-laki yang membuatnya merasakan cinta pertama, juga bagaimana rasanya terluka karena cinta. Seandainya suaminya masih hidup, tanpa pikir panjang, Athea pasti tak akan mau bertahan bekerja di perusahaan itu.

Athea masih tak dapat melupakan sakit hatinya pada Roy, hingga membuatnya menjaga jarak. Namun, saat Roy menyelamatkannya ketika lantai 12 perusahaan tersebut mengalami kebakaran, pertahanan Athea runtuh seketika. Ia mulai membuka hati untuk Roy, bahkan menikmati kebersamaan mereka. Perlahan tapi pasti, Athea tahu dirinya tak lagi jatuh hati pada Nelson-sahabat suaminya yang selalu ada untuknya selama ini, melainkan beralih pada Roy. Athea semakin membuka hatinya untuk Roy ketika dilihatnya lelaki itu begitu sayang pada anaknya.

Sikap Roy yang hangat berubah dingin ketika Athea menggumamkan bahwa dirinya jatuh hati padanya. Di satu sisi ia merasa senang, tapi di sisi lain ia juga resah lantaran selama ini tujuannya mendekati Athea hanyalah untuk memenangkan hati wanita itu, tak lebih. Ia selalu berkeyakinan bahwa ialah yang memegang kendali atas cinta, dan bukan cinta yang memegang kendali atas dirinya. Jadi, saat Athea menanyakan apakah dirinya punya perasaan yang sama, ia berusaha keras menyangkalnya. Ia juga mengatakan kalau Nelson lebih layak mendampingi Athea.

Athea shock. Merasa dipermainkan sekali lagi. Keputusannya pun sudah bulat. Ia mengundurkan diri dari perusahaan dan menerima lamaran Nelson.

Namun, sekuat apapun Athea berusaha, dirinya tetap tak berhasil mengenyahkan Roy dari hatinya. Ia tetap memikirkan laki-laki playboy itu sekuat apapun ia berusaha membencinya. Ia bahkan sangat cemas ketika mendengar Roy kecelakaan. Membuatnya menyadari satu hal. Ia tak akan bahagia dengan Nelson karena hatinya masih dan akan selalu untuk Roy. Nelson pun membatalkan pertunangan mereka dan membiarkan Athea menemui orang yang dicintainya.

***

Kisah cinta orang dewasa yang menarik. Apalagi tingkah Roy dan Athea yang menurut saya seperti tingkah remaja dalam menyikapi perasaan mereka.

Saya paling suka penggambaran perasaan tokohnya. Detail sekali. Membuat saya bisa membayangkan bagaimana rasanya berdebar-debar tapi mati-matian tak mengakuinya, juga bagaimana rasa hancur berkeping-keping ketika dipermainkan.

Untuk bagian akhir cerita, saya rasa membuat cerita itu menggantung alias tidak sampai ke pernikahan adalah pilihan yang tepat. Cerita langsung berakhir saat kedua tokoh utama saling mengungkapkan perasaan. Kalau diperpanjang sampai ke pernikahan, justru konflik akan bertambah (di mana orang tua Roy dapat dipastikan menolak Athea karena dia janda beranak satu) dan cerita masih lama akan selesai.

So, buat yang mau tahu cerita lengkapnya, baca saja novelnya ^^

Resensi: Novel Coming Home

Resensi
Judul: Coming Home
Penulis: Sefryana Khairil
Penerbit: GagasMedia
Genre: Novel Dewasa

Karena aku percaya,
Tak pernah ada kata salah
Untuk cinta…

Berkisah tentang seorang single parent, Rayhan, yang memutuskan untuk pindah ke kota lain bersama putrinya, Kirana. Menghindari hiruk pikuk Jakarta dan juga untuk menata kehidupan barunya. Namun, takdir seperti berkata lain padanya. Di kota ini ia justru bertemu dengan istri pertamanya. Amira. Istri yang begitu dicintainya namun dengan kejam ia mengkhianati cintanya.
Amira sendiri, tak tahu harus bersikap seperti apa. Ia tak pernah menyangka setelah ia berusaha mati-matian menata hati, sosok mantan suaminya hadir di depannya bersama Kirana, buah cinta Rayhan dengan wanita lain.
Sakit. Jelas itu yang dirasakan Amira. Apalagi ketika ia ingat betapa Rayhan tak menginginkan anak di saat pernikahan mereka, namun justru malah menjalin hubungan dengan wanita lain bernama Elsa. Membuat wanita itu hamil.
Tak bisa tidak, perceraian itupun terjadi. Dan Rayhan menikahi wanita tersebut. Sedang Amira memilih pergi dan mencoba memperbaiki kehidupannya.
Namun, siapa yang bisa menduga takdir? Hari itu Rayhan datang bersama Kirana. Perlahan hati Amira tergerak ketika tahu kalau Elsa meninggal setelah melahirkan Kirana. Juga ketika melihat Rayhan begitu menyayangi Kirana, padahal dulu Rayham amat tak menyukai anak kecil. Amira sadar, lelaki yang sangat dicintainya itu telah berubah.
Amira dan Rayhan begitu menikmati kedekatan mereka. Dan semua berjalan indah. Rayhan mendapati keluarganya lebih lengkap dengan keberadaan Amira. Begitu juga dengan Amira. Namun, kata-kata Kirana membuat semuanya menjadi sekedar bayangan semu bagi Amira.
“Nana mau mama, Bu Guru.”
Ucapan Kirana itulah yang langsung membuat hati Amira membeku. Membuatnya tahu kalau dirinya hanyalah dermaga sementara untuk Rayhan sebelum lelaki itu menemukan dermaganya yang sesungguhnya. Amira merasa dirinya begitu bodoh.
Rayhan mencoba mengungkapkan penyesalannya. Juga berharap Amira memberi kesempatan padanya sekali lagi. Namun, Amira terlanjur merasa dipermainkan.
Lalu bagaimana akhirnya? Baca sendiri saja ya.. XD
*
Jujur, kalau saya jadi Amira, saya memilih pergi. Pengecut memang, tapi menurut saya lebih baik dibanding bertahan dengan hati tak karuan. Namun pemikiran itu berubah saat saya berpikir, kalau memang takdir Amira dan Rayhan dipertemukan lagi, maka sejauh apapun Amira pergi, sesering apapun Amira menjauh, pasti tetap akan bertemu lagi. Dan akhirnya, dengan terpaksa saya menyetujui pilihan penulis untuk membuat Amira tetap bertahan menghadapi Rayhan, ehehe… XD
Disamping mengajarkan untuk berani menghadapi takdir, novel ini juga mengajarkan kita untuk memaafkan, sebesar apapun kesalahan yang seseorang perbuat. Memang sulit, tapi kalau bisa melakukannya rasanya lebih melegakan.
Ditulis dengan gaya bertutur yang sedikit ‘mellow’ (saya paling suka gaya penulisan seperti ini ^^), terutama pada tulisan bold-italic di setiap awal babnya yang menggambarkan perasaan tokoh di dalamnya. Membuat saya menghela napas berkali-kali karena tahu novel ini akan membawa hati saya ikut serta dalam cerita ‘sendu’nya .
Well, saya memang belum begitu mahir dalam meresensi sebuah karya, jadi mohon maaf kalau masih ada kekurangan. Saya masih belajar. Dan terakhir, selamat membaca buat yang tertarik membacanya. Dan buat penulisnya, salam kenal ^^. Semoga sukses juga untuk novel lainnya XD

Cerpen: Tentang Dea

Terinspirasi dari kisah seorang teman, tapi malah jadi jauh begini, hehehe… Maaf ya ^^ *peace*



Tentang Dea

Oleh Imah_HyunAe

©Imah_HyunAe 2011©



Kenangan, adalah masa lalu yang selalu diingat. Lalu… apakah aku masih berani menyebutkan peristiwa pahit itu dan masih samar terkurung diingatanku sebagai kenangan? Aku tak berani mengiyakannya.

Kutatap rumah besar nan mewah di depanku. Rumah yang sejak sepuluh tahun lalu kutinggalkan. Rumah yang sudah menganggapku bukan lagi bagian di dalamnya karena aku sudah menghancurkan kepercayaan dan kebanggaan pemiliknya, papaku.

Aku menelan ludah. Mencoba atasi kegugupanku yang menjadi. Juga mengatasi dengingan yang menghujam telingaku.

“Memalukan! Bagaimana bisa kau melakukannya? Apa kau tidak punya mata?? Lelaki berperangai buruk seperti itu kau suka! Bahkan membiarkannya menghamilimu!!!”

Bayangan papa yang berteriak murka ketika mengetahui aku hamil menghujani benakku. Membuatku meremas ujung bajuku tanpa sadar.

“Dia bahkan sudah menghamili perempuan lain!!! Orang biasa seperti itu???”

Bayangan wajah murka papa kembali hadir.

“Tapi dia ayah anak ini, Pa!”

Sosokku yang membantahnya sebelas tahun lalu juga hadir.

Plak!!!

Papa menamparku. “Kau ingin dia bertanggung jawab dan membuat seluruh dunia tahu kalau putri kebanggaanku hamil diluar nikah dengan lelaki sepertinya.” Papa menggeleng keras. “Tidak! Kau pilih gugurkan, atau melahirkannya tapi pergi dari rumah ini!”

“Pa!!” aku menjerit dengan air mata berurai.

“Mulai hari ini kau bukan anakku lagi!” desis Papa dingin dan meninggalkanku yang tergugu hebat.

“Kenapa kau mengecewakan kami, Nak?” suara Mama terdengar dingin dan menghujam.

Aku ingat hari itu aku menangis berjam-jam. Setelah agak tenang, aku meminta supir mengantarkanku ke rumah Padli, lelaki yang menjadi cinta pertamaku dan membuatku kehilangan mahkota berhargaku. Dia harus bertanggung jawab.

Tapi apa yang kutemukan?

Saat aku tiba di rumahnya, aku justru melihat dirinya sedang menikah dengan perempuan yang tengah 5 bulan. Aku mendengar dari tetangga di sekitar rumahnya tentang hal itu.

Hari itu aku benar-benar hancur. Bukan saja kehilangan tatapan sayang dari orang tuaku, aku juga kehilangan orang yang kucintai, juga kehormatanku.

Kenapa aku begitu bodoh? Jatuh cinta pada lelaki seperti dia! Lelaki yang menggantungkan hidupnya pada narkoba, alkohol, dan… seks!

Air mataku menitik deras lagi kala itu. Kalau aku membiarkan nyawa yang baru berumur satu bulan di tubuhku ini hidup dan kulahirkan tanpa ayahnya, aku akan benar-benar remuk tak berbentuk. Bukan saja orang tuaku semakin malu, tapi juga diriku dan masa depanku.

Aku berniat menggugurkannya. Tapi kuurungkan ketika tahu prosesnya yang tak sengaja kulihat di youtube. Mengerikan!

Dengan terpaksa, aku menghilang dari kehidupan sekolah, keluarga, dan kota Jakarta. Papa dan Mama mengatakan pada teman-teman dan keluargaku bahwa aku dipindahsekolahkan keluar negeri. Padahal aku membesarkan kandunganku dengan kebencian yang menumpuk di sebuah desa yang terpencil.

“Lihat, Non. Putri Non cantik sekali,” kata Bi Nah sepuluh tahun lalu usai persalinanku sambil memperlihatkan bayi mungil yang baru kulahirkan. Bi Nah adalah pembantu keluarga kami yang diminta mama menjagaku selama aku hamil di desa terpencil yang jauh dari Jakarta itu.

“Buang dia!” kataku dingin tanpa melihat rupa bayi itu.

“Tapi, Non..”

“Kubilang BUANG!!!” teriakku. “Aku tak mau melihatnya!!!” pekikku.

Masih teringat jelas di benakku, Bi Nah tak membuangnya. Ia masih berkeras agar aku melihat bayi itu. Katanya aku pasti akan menyukainya seperti dia. Aku masih kokoh menolak. Sampai kepergianku ke Australia untuk melanjutkan sekolahku yang tertunda pun aku tetap tak mau melihatnya.

Sepuluh tahun sudah berlalu. Baru hari ini aku berani kembali ke Jakarta. Dan berharap bisa melihat bayi itu. Ah… pasti dia sudah besar sekarang.

“Ketika kau jatuh cinta dan menikah, kau akan tahu kegelisahan yang kurasakan, Dear.” Kata sahabatku Marri yang berasal dari Yogya. Aku mengenalnya saat kami sama-sama kuliah di Sydney. Dia memprotesku yang mengeluh bosan mendengar ceritanya yang belum hamil-hamil padahal sudah 3 tahun menikah.

“Bayi adalah kado terindah dalam sebuah pernikahan,” terangnya. “Kado yang paling dinantikan. Dan pertumbuhannya menjadi rentetan kado terindah lainnya. Kau akan ingat bagaimana dia menangis, bagaimana bahagiannya dirimu ketika dia memanggilmu ‘mama’ untuk pertama kali, bagaimana dia berjalan, dan bagaimana kehadirannya membuatmu semakin kompak dengan suamimu.”

Aku ingat bagaimana cerahnya wajah Marri ketika ia membayangkannya. Membuat hariku jadi tak tenang. Selalu terbayang dengan bayi yang kubuang bertahun-tahun lalu. Sebesar apa dia sekarang? Hidup dengan baik kah? Siapa yang jadi ibunya? Adakah yang menenangkannya ketika ia menangis?

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang membawaku kembali ke sini. Terlebih aku tahu dengan pasti aku trauma untuk jatuh cinta. Dan siapa yang bersedia menikahiku kalau tahu aku sudah punya anak diusiaku yang baru 17 tahun dan membuangnya dengan tega?

“Non Lia?” sebuah suara menegurku.

Aku mengalihkan perhatianku pada pemilik suara tersebut. Terlihat seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan memandangku penuh haru. Wanita yang tahu kejadian sebelas tahun lalu. Kejadian di mana Papa menamparku. Yah, semua yang tahu di rumah ini dipaksa tutup mulut.

“Mbak Lastri?” sahutku.

“Non pulang!!” jeritnya senang. “Woaahhh… kenapa Nyonya tidak bilang kalau Non pulang hari ini?”

Aku tersenyum lembut padanya dan memeluknya sekilas.

“Ayo, Non, masuk!” katanya sambil mengambil koperku.

Aku terdiam sesaat. Masih ada hak kah aku masuk ke rumah ini?

“Bi Nah…” suaraku tercekat. “Apa dia ada?” tanyaku tertahan.

Mbak Lastri memandangiku, lalu menggeleng. “Bi Nah sudah berhenti kerja sepuluh tahun lalu, Non,” ujernya membuatku memandangnya penuh tanya.

“Dia tidak tega membuang bayi Non dan itu membuat nyonya marah dan mengusirnya,” jelasnya.

Napasku mendadak sesak. “Lalu… apa Mbak tahu Bi Nah di mana sekarang?”

Mbak Lastri memandangku sesaat. Lalu mengangguk lambat. “Beberapa bulan lalu Bi Nah kemari. Meminta Nyonya memberikan foto Non karena Nona kecil begitu ingin melihat wajah ibunya. Kata Bi Nah dia berdoa terus setiap hari selama dua tahunan ini untuk bertemu dan melihat wajah ibunya di mimpinya. Tapi Nyonya memarahi dan mengusirnya. Katanya sampai kapan pun Nyonya tak akan mengakui kalau itu bayi Non, cucunya. Dia lalu memberikan alamatnya pada saya dan meminta saya mengambil foto Non untuk dikirim ke alamatnya. Tapi… sampai hari ini saya tidak berani. Takut ketahuan Nyonya.”

“Bisa… Mbak Lastri memberikan alamatnya?” tanyaku dengan tatapan memohon.

“Non…” lirihnya.

“Aku…” air mataku merebak. “Aku ingin melihat putriku…” jujurku dengan suara serak menahan tangis.

Mbak Lastri memandangiku sesaat sebelum akhirnya mengangguk dan masuk ke dalam rumah. Beberapa menit kemudian dia datang dengan secarik kertas dan menyerahkannya padaku.

“Tolong, jangan katakan apapun tentang kepulanganku pada Mama. Juga ke mana aku.” Pintaku. Mbak Lastri mengangguk.

“Semoga ketemu, Non,” katanya. Aku mengangguk. Kugenggang kertas bertuliskan alamat Bi Nah dengan dada berdebur hebat.

***

Setelah berjam-jam melewati perjalanan panjang, aku tiba di sebuah rumah yang sederhana dan kecil di tempat yang cukup tenang di daerah perbukitan. Hanya membayangkan siapa penghuni di dalamnya saja sudah membuat dadaku sesak.

Langit sudah beranjak senja.

Perlahan, aku mengetuk pintunya. Tak ada jawaban. Kuketuk sekali lagi.

Kriet…

Pintu terbuka. Sosok wanita setengah baya dengan mata sayunya memandangku terkejut.

“Non… Lia?” desisnya pelan. Wajahnya tampak kaget.

Aku mencoba tersenyum walau kutahu pasti terlihat kaku.

“Mbok… kacang panjangnya di oseng saja ya?” sebuah suara cempreng dari dalam rumah. Aku melongokan kepalaku mencari siapa pemilik suara tersebut. Putriku kah?

“Masuk Non,” kata Bi Nah sembari membantuku membawa koperku masuk.

“Mbookk…” suara cempreng itu terdengar lagi saat aku masuk ke dalam. “kacang panjangnya…” pemilik suara bertubuh kurus menghentikan ucapannya ketika matanya menemukan sosokku. “Ah, ada tamu…” katanya malu.

Bi Nah tersenyum lembut sembari melambai pada anak kecil berambut panjang yang berdiri tak jauh dari kami.

Aku mensejajarkan tubuhku dengan tubuh anak kecil itu ketika dia sudah berdiri di samping Bi Nah. Kupandangi wajahnya yang cerah dan memandang penuh tanya padaku. Perlahan kuulurkan tanganku dan mengelus pipi tirusnya dengan lembut.

Tanpa bisa kucegah, air mataku merebak. Ada banyak yang ingin kukatakan. Tapi yang bisa kuucap hanya, “Apa kabar?”

Anak kecil itu tak menjawab. Ia melirik ke Bi Nah. Aku memandang Bi Nah.

“Kudengar kau berdoa agar bisa bertemu dengan ibumu di mimpimu,” kataku. Anak kecil itu perlahan mengangguk.

“Juga ayah,” katanya pelan. “Mbok bilang Bunda meninggal saat melahirkan Dea. Sedang ayah sudah tidak ada ketika Dea masih di kandungan Bunda. Dea jadi tidak tahu bagaimana wajah mereka, sedangkan teman-teman di sekolah bilang wajah mereka ada yang mirip ayahnya, ada juga yang mirip ibunya. Dea ingin tahu Dea mirip siapa.”

Dadaku serasa nyeri sekali mendengarnya.

“Kalau kau ingin lihat…” kataku pelan dan tercekat.

“Tak boleh ada yang tahu kalau kau punya anak!!” pesan Mama sebelum aku melahirkan.

Aku menelan ludahku. “… wajah Bundamu,” aku menghela napas panjang sebelum melanjutkan, “…kau bisa melihat wajahku.” Air mataku mengalir. “Aku… mirip sekali… dengan Bundamu,” kataku tergugu.

“…bagaimana bahagiannya dirimu ketika dia memanggilmu ‘mama’ untuk pertama kali…” kata-kata Marri terngiang lagi di telingaku. Membuat air mataku mengalir deras. Akankah ada saat di mana dia memanggilku ‘Bunda’?

Anak kecil itu memandangku. “Kakak kenal Bunda?”

Kakak? Hatiku menjerit sakit. Berusia 27 tahun dan dipanggil kakak oleh anakmu, tidakkah itu menyakitkan?

Kuanggukan kepalaku sebagai jawaban. “Sangat kenal,” bisikku. Perlahan ia mengulurkan tangan mungilnya, menyentuh wajahku. Senyum manisnya mengembang.

“Dengan ayah?” tanyanya.

Aku mengangguk lagi disertai lelehan air mata.

“Menurut Kakak, Dea mirip Bunda atau ayah?” tanyanya ceria.

Aku memandanginya. Wajah tirusnya, mata tajamnya, senyum cerianya, hidungnya, bibir tebalnya. “Kau… Mirip ayahmu,” jawabku pelan. Satu air mata bergulir lagi kala sosok yang menghancurkanku sebelas tahun lalu hadir tiba-tiba di benakku. Seolah tak cukup dengan itu, hatiku semakin sakit saat ia tersenyum gembira padaku.

“Benarkah? Dea mirip ayah?” pekiknya. Ia menggoyang-goyangkan tangan Bi Nah. “Mbok, Kakak bilang Dea mirip ayah,” katanya ceria.

Kenapa kau harus mirip dengannya, Putriku? aku tahu aku tak punya harta berharga lainnya sekarang kecuali kau. Tapi kenapa harus mirip dengannya?

Aku memandangi anak yang masih ceria itu dengan perasaan campur aduk.

Bi Nah berjongkok dan membelai rambutku. Seolah tahu bahwa aku tengah terguncang dengan kenyataan yang kuucapkan sendiri. Anakku mirip dengan ayahnya.

“Jika anak tak bisa mempersatukan orang tua, maka biarlah ia jadi pengobat luka, Non,” katanya lembut.

Dea, anak kecil itu memandang ke arahku dan Bi Nah dengan heran.

“Dea mau peluk Tante ini tidak?” tawar Bi Nah. Membuatku membulatkan mataku. “Anggap dia bundanya Dea. Boleh kan Non?”

Aku masih bingung. Namun sebuah tangan mungil tiba-tiba memeluk leherku.

“Hangat. Lebih hangat dari memeluk Mbok,” katanya masih sambil memelukku. “Apa karena Dea tahu kakak cantik mirip Bunda ya?” tanyanya polos.

Aku menggigit bibir bawahnya. Tanpa bisa kucegah air mataku mengalir lagi. “Coba panggil aku ‘Bunda’,” pintaku tanpa sadar.

“Bun..da…” katanya pelan.

Aku membalas pelukannya bersamaan dengan air mataku yang mengalir deras. “Maafkan aku…” bisikku. “Benar-benar maaf…” bisikku lagi sambil memeluknya erat dan membelai rambutnya. “Maaf…”

“Kenapa Tante minta maaf?” herannya sambil melepas pelukanku.

Aku menggeleng. “Tidak apa-apa.” Kuelus wajahnya dengan sayang. “Mulai hari ini, anggap aku Bundamu, ya?”

Mata tajamnya yang memandangku tadi kini membulat. Lalu ia kembali memelukku sembari berteriak, “BUNDAAAA!!!!” dengan ceria.

Aku membalas pelukannya. Sudah berapa fase perkembangannya yang kulewati? Aku tak mau melewatkannya lagi.

Kutatap Bi Nah. “Boleh aku di sini?”

Bi Nah mengangguk dengan wajah haru. “Silahkan, Non,” katanya sambil mengusap air matanya yang jatuh.

“Terima kasih, Bi,” bisikku. Terima kasih sudah membolehkanku dan sudah menjaga Dea dengan baik selama ini. Benar-benar terima kasih, Bi, lanjutku dalam hati seraya mengulurkan tanganku mengajaknya berpelukan bersama.

End