Tuesday, September 27, 2011

Jenis-jenis metode pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran:
1. Presentasi: Penyampaian informasi dan pengetahuan dari seorang presenter dengan menggunakan pedekatan komunikasi satu arah. Dalam metode pembelajaran ini, presenter memiliki kemampuan spesifik yang perlu disampaikan kepada pemirsa (audience). Dalam hal ini, pemirsa adalah peserta program pelatihan atau trainee.
2. Diskusi: Metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara membahas masalah atau topik penting untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Setiap peserta dapat memberikan opini terhadap masalah atau topik yang didiskusikan.
3. Permainan: Metode pembelajaran ini bersifat kompetitif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan haruslah menyenangkan dan memberikan pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya, dalam metode pembelajaran permainan, ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Pihak yang menang akan mendapatreward, sedangkan pihak yang kalah perlu ebrlatih lebih keras untuk memenangkan permainan.
4. Simulasi: Metode pembelajaran ini mengharuskan siswa melakukan peran tertentu diluar dirinya sendiri atau melakukan sesuatu yang belum pernah dilakuka dalam situasi baru. Melalui proses simulasi, siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang mendekati situasi nyata.
5. Bermain peran: Bermain peran merupakan kegiatan belajar dalam sebuah situasi yang mendekati situasi sesungguhnya. Dalam metode ini biasanya digunakan model yang realistik. Dalam metode pembelajaran ini, siswa diminta memerankan sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya.
6. Tutorial: Penyajian informasi – konsep dan prinsip- yang melibatkan siswa secara aktif di dalamnya. Metode ini biasanya digunakan juga untuk aktivitas pemelajaran yang bersifat perbaikan atau remedial.
7. Demonstrasi: Dalam metode ini, seorang instruktur memperlihatkan cara melakukan proses atau prosedur tertentu secara sistematik kepada siswa. Metode ini akan memberi dampak positif jika diikuti dengan aktivitas praktek oleh siswa. Siswa mengamati cara instruktur melakukan proses kerja dengan benar.
8. Penemuan: Metode pembelajaran yang menerapkan pendekatan induktif –siswa untuk dapat menemukan sesuatu secara coba-coba atau trial and error.
9. Latihan: metode ini menekankan pada latihan intensif dan berulang-ulang dengan tujuan agar siswa dapat menguasai keterampilan yang bersifat spesifik.
10. Kerja sama: metode ini menekankan pada upaya untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui kolaborasi antar-siswa. Dalam metode ini siswa para siswa diminta untuk menyelesaikan sebuah proyek bersama dengan bimbingan intensif dari guru.


Sumber: Benny A. Pribadi, 2009, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat

Smiley face
Semoga terbantu

No comments:

Post a Comment