Showing posts with label review film. Show all posts
Showing posts with label review film. Show all posts

Thursday, December 21, 2017

Obrolin Film Ayat-Ayat Cinta 2

Ayat-Ayat Cinta 2
Adaptasi dari buku berjudul sama karya Habiburrahman El-Shirazy
Rilis 21 Desember 2017

Spoiler Alert!

Terus terang aku belum baca novel AAC2 ini. Cuma,  ada teman yang berbaik hati menceritakan kisah dalam novel tersebut.  Pas tahu bakalan ada filmnya, aku memutuskan nonton filmnya aja. Dan, wow!  Awesome!  Keren!  Nyayat hati banget. Tapi senang juga, haha...

Berkisah soal Fahri yang kini terlalu sempurna untuk jadi nyata (ini pendapat pribadi.  Kalau beda, itu hak masing-masing, ya? Hehe... )
Oh, ya. Kenapa kubilang terlalu sempurna untuk jadi nyata? Well, dia tampan, baik, shaleh, kaya, dan setia. Wanita mana yang ga naksir?  Haha...

Nah, Fahri ini diceritakan kehilangan kehilangan Aisya. Istrinya itu jadi sukarelawan di Palestina dan terkena bom. Tak ada kabar setelah itu. Tapi Fahri masih sedia menunggu dan mencari.

Ada beberapa wanita nanti yang mendekati Fahri. Tapi cuma satu nanti yang memenangkan hatinya. Lalu juga ada Sabina, imigran yang Fahri tampung di rumahnya dan menjadi asisten rumah tangga. 

Film ini menurutku paket komplit. Ada komedi, ada romantis, ada ilmu agamanya, dan ada kisah sedihnya. 

Adegan pertama yang menguras air mata adalah saat Fahri menikah. Harusnya momen itu memang momen bahagia. Tapi melihat Sabina yang hancur lebur hatinya, aku jadi ikutan nangis.  Kasian dia, harus memendam rasa dan mengharap Fahri bahagia.

Yang paling membuat air mata berderai tiada henti adalah adegan menjelang akhir. Ketika sosok Aisya terungkap dan cerita memilukan yang dialaminya.  Juga meninggalnya seseorang yang Fahri telah kasihi. 

Saat adegan meninggal  itu muncul, aku pun teringat film AAC dulu. Ketika Maryam meninggal. Sempat kesal juga, kenapa sih hobi bikin tokoh yang Fahri juga sayang meninggal. 

Tapi,  justru karena itu ya, akhirnya jadi melegakan. Si Fahri ga terlalu kehilangan jadinya. Aisya juga. 

Penasaran kenapa aku jadi bilang begitu?  Tonton filmnya langsung deh. Jangan lupa, bagi kamu yang mudah tersentuh, bawa tisu. Biar gampang nyeka air mata. Aku tadi ga bawa, kepaksa pakai ujung jilbab.  😅

Oh,  ya.  Hampir lupa. Soal acting,  ga usah diragukan lagi. Yang lolos casting ini emang keren. Lihat Fedi nangis ketika menatap aja, ikutan sedih akunya. Si Chelsea juga keren. Bahkan dia sengaja belajar biola dan logat Inggris-Skotlandia demi memerankan peran dengan sempurna. Keren ih. 

Alur cerita juga oke. Selama dua jam lebih, ga bosen nontonnya. Padat.  Penuh inspirasi. Mantap lah yang nulis skenario sama Sutradaranya. Tepuk tangan berdiri deh buat mereka. Dan buat PH yang sudah memproduksi film ini, makasih banyak. Setelah 9 tahun, berkat kalian aku bisa lihat kelanjutan kisah Fahri dalam versi film. 😊

Jadi, aku kasih rating tertinggi lah untuk film ini.  😁


Udah,  ah.  Segini duku obrolannnya. Yang penasaran bisa nonton ke bioskop ya. 

Selamat menonton.  😉



Friday, December 15, 2017

Film A Taxi Driver

Spoiler  Alert!

Film A Taxi Driver
Tahun rilis 2017

Diangkat dari kisah nyata seorang jurnalis asal Jerman.

Semula, aku ga mau nonton film ini. Pertama karena settingnya di tahun 1980an. Kedua pemerannya yang kukenal cuma si Ryu Jun Yeol. Ketiga karena bukan kisah romantis.

Tapi, angka pada rating dan jumlah penonton yang menonton membuatku penasaran.  Dan akhirnya, aku setuju mengapa film ini begitu diminati.

Kisah nyata. Satu hal yang memang bisa jadi daya tarik. Lalu tokohnya seorang supir taksi yang hendak membawa reporter asing ke Gwangju tanpa tahu ada pemberontakan di sana pada saat itu.

Supir hanya mengantar penumpangnya, dan penumpang yang merupakan reporter merekam segala yang terjadi di sana (yang dirahasiakan dari publik). Misi penyelamatan rekaman pun menjadi hal yang menegangkan sekaligus menarik. Pengorbanan seorang mahasiswa demi keselamatan mereka semakin membuatku emosional. Hingga adegan aksi para supir taksi gwangju agar bisa meloloskan taksi Seoul beserta reporter dan rekamannya membuatku berdecak kagum sekaligus haru. Sedih karena ada banyak korban demi memberitahukan dunia apa yang terjadi di daerah itu.

Adegan sedih terus berlanjut. Dan rasa kehilangan makin nyata saat rekaman reporti asli untuk sang supir ditayangkan di akhir film...

Well,  aku ga mau spoiler lagi.  Tonton aja kalau kamu suka film yang diangkat dari kisah nyata dengan genre aksi. Dan rasakan emosi yang film ini berikan hingga akhir hehe... 😃

9/10 aku kasih untuk novel ini.  😁

Film Everything Everything

Everything Everything

Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Nicola Yoon

Spoiler Alert!

Aku menonton filmnya beberapa waktu lalu.  Jujur awalnya aku mengira cerita ini mirip film jepang Taiyo No Uta. Kisah awalnya tentang cewek yang ga bisa keluar rumah, persis. Tapi bedanya kalau Everything Everything ga bisa keluar selama 24 jam, kalau Taiyo No Uta bisa keluar pas malam.

Membayangkan hidup tokohnya yang selama 15 tahun dalam rumah saja bikin aku terbawa emosi. Sedih dan nyesek. Sambil menahan perasaan itu, aku menebak sendiri akhir ceritanya yang kuduga bakalan mirip dengan Taiyo No Uta. Happy tapi tetap berasa sad ending.
Eh, ternyata beda.

Kejutannya beneran ga nyangka. Senang sih karena kejutan itu.  Tapi di sisi lain nyesek juga.  Kok tega sih penulisnya mempermainkan emosiku wkwkwkwk... Kan aku sudah siap mental buat melihat adegan kehilangan.  Tapi malah...

Ga mau spoiler ah. Tonton aja filmnya hahaa.... 😃

Aku kasih rate 8/10 untuk film ini.  😉