Saturday, March 10, 2018

Flashback 8

Flashback 8

Novel ketujuh: My Name is Love, terbit!

Halo!

Hari ini aku kembali dengan kenangan novel ketujuhku yang berjudul My Name is Love. Yang akan kubahas pertama kali adalah ide ceritanya. Novel ini terinspirasi dari salah satu tamu yang hadir di acara Hitam Putih beberapa tahun lalu. Dia mengalami tuli mendadak.

Waktu itu aku juga lagi galau gara-gara tidak bisa nonton SuShow. Jadilah aku mengkhayal kedua hal tersebut dan terciptalah novel ini.

Semula, novel ini berada di tangan editor Gagasmedia. Aku bahkan sempat berkunjung ke kantor Gagasmedia pas aku jalan-jalan ke Jakarta. Dikasih novel kece buat belajar deskripsi. Aku memang lemah dalam mendeskripsikan 😅. Makanya naskah ini sempat lama diedit di sana.

Aku juga bertemu sama Kak Sefryana waktu itu. Foto bareng juga. Sayang nih aku kucel banget. 😅

Kamu pernah tidak ketemu salah satu novelis idola?  Rasanya gimana?  Deg degan?  Malu? Aku juga mengalami loh pas ketemu Kak Sefryana. Karena ga direncanain, aku minta tanda tangannya pakai buku biasa aja. Bukan novel Kak Sefryana. Ah, malu banget waktu itu. 😅

Balik lagi ke novel. Karena deskripsiku yang kurang proses editingnya jadi lama banget. Akhirnya karena tidak ada perubahan yang berarti aku dan editor memutuskan untuk berhenti memaksakan diri. Jadinya naskah aku tarik.
Beberapa waktu kemudian, aku coba kirim ke Media Pressindo. Alhamdulillah diterima dengan baik. Lalu terbit dengan cover dan layout yang cantik. Sampai sekarang masih dijual loh. Dan perlu kamu tahu, settingnya Palangkaraya. Kali aja kamu penasaran sama kota cantik ini 😃

Novel ini memberikan pengalaman berharga banget, yakni sempat bekerja sama dengan gagasmedia. Walau tak bisa tanda tangan kontrak dengen penerbit tersebet. Sedih sih tapi tetap bahagia.  Soalnya terbit di Media Pressindo hehe....

Alasan gagalnya kerja sama kurasa karena karyaku tak bisa memenuhi ekspektasi mereka. Meski begitu aku tetap bahagia. Setidaknya aku pernah mencoba bekerja sama dengan mereka hehe....

Lagipula aku menulis karena suka. Aku tidak mau jadi tertekan karena harus menyesuaikan dengan ekspektasi orang lain. Makanya, meski ditolak atau gagal tanda tangan kontrak, aku tetap senang. Pasalnya, aku percaya bahwa setiap karya punya rumahnya sendiri. Rumah yang akan menerima dengan tangan terbuka. 😊

Sekarang, aku kepengen jalan-jalan ke penerbit lagi.  Kali ini maunya ke Grasindo sama BIP. Kalau bisa gramedia sekalian. Kalau tidak salah mereka masih satu gedung kan? Boleh tidak ya? #colek editor dan admin sosmed Grasindo+BIP+Gramedia 😁

Udah ah. Aku jadi melantur lagi.
Sekian dulu ya. Sampai jumpa di flashback novel selanjutnya. Semoga kamu masih betah membacanya.   😊

Salam hangat,
Orina Fazrina

No comments:

Post a Comment