Friday, June 4, 2010

FF: Memories Without A Name -last chapter (versi b)

Ni endingnya sama Hyun Joong. mdh2n pada suka. RCL ya...




Chapter 5
Begin...

-Author POV-

Hyun Joong melepas jaket hitamnya. Mengambil kunci di saku celanya. Lantas menuju kamar Hyun Ae berada.
Ia membuka pintu itu. Hyun Ae berbaring di ranjang dengan mata terpejam. Mungkin tidur, pikir Hyun Joong.
Ia meletakan kalung yang di ambilnya di sisi kanan bantal Hyun Ae. Menatap gadis itu sesaat. Kemudian pergi.
Hyun Ae membuka matanya saat pintu kamar telah di tutup Hyun Joong. Dia duduk sambil menghela napas. Pandangannya jatuh pada kalung bermotif sederhana yang ada di sisi kanan bantalnya.
Ia pandangi kalung itu. Kemudian mengalungkannya di lehernya.
Pandangannya beralih ke pintu. ”Gomawoyo (terima kasih)...” lirihnya.
Sementara Jung Min dan Kyu Jong masih di posisi semula. Menatap rumah Hyun Joong dengan tatap tajam mereka.

Pagi kembali menyapa. Hyun Joong kembali mengantarkan sarapan pagi untuk Hyun Ae. Ia memperhatikan Hyun Joong dari tempat tidur. Tak sengaja ia melihat tangan kanan Hyun Joong. Memar dan terluka.
Hyun Ae menatapnya, berharap Hyun Joong menjelaskan padanya kenapa tangannya sampai seperti itu. Tetapi Hyun Joong justru memalingkan wajahnya. Tak ingin menatap Hyun Ae. Ia hendak melangkah pergi ketika tanpa sadar tangan Hyun Ae menahannya.

Every day and night with you
I take your hand
Every day every night everywhere
Now we feel connected and verified
Now, let the story begin

Every day and night with you
The heat and sparks form without cooling down
Every day every night everywhere
Now our contact increases
Now, you and I begin
(Begin by. DBSK)

Hyun Ae melepas perban yang membalut luka di lengannya. Ia balutkan pada tangan Hyun Joong.
Hyun Joong masih dengan posisi tak menatap Hyun Ae. Ketika balutan yang Hyun Ae buat selesai, ia langsung pergi. Hyun Ae hanya bisa menatap punggungnya yang lagi-lagi menghilang di balik pintu kamar itu.
Ia menatap layar laptopnya. Tampak di sana sosok Jung Min yang masih berbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Ia pikir Jung Min masih di rawat di sana. Segera saja ia menuju ke rumah sakit itu dengan sebuah pistol terselip di pinggangnya.
Tiba di rumah sakit, ia langsung mencari kamar Jung Min.
Ia langsung menodongkan pistol. Ia yakin di balik tirai biru itu sosok Jung Min masih terkulai tak berdaya. Sayangnya kenyataan berbeda. Jung Min sudah tak berada di sana.
Segera saja ia berlari. Melajukan mobilnya ke rumahnya.
Sementara itu, Jung Min yang melihat Hyun Joong yang keluar dari kediamannya segera beraksi. Ia masuk ke dalam rumah itu.
”Hyun Ae-ah?!” panggilnya keras. ”YA (Hei)!!!” teriaknya.
“Hyun Ae-ah?!!!”

---End Author POV---


-Hyun Ae POV-

Aku masih berbaring di tempat tidur ketika kudengar sebuah suara yang tak asing lagi.
”YA!!!!” panggil suara itu. ”Hyun Ae-ah?!!! Jawab aku??!!!” sebuah teriakan disertai ketukan pintu yang keras.
”Jung Min oppa...” lirihku. ”Apakah itu kau?”
”Hyun Ae-ah?!!!” suara di luar menjawab. Benarkah itu dia...?
”Jung Min oppa!!!!” sahutku keras sambil berlari menuju pintu. Menggedor-gedornya keras agar Jung Min tahu aku di sini.
”Hyun Ae-ah, kau di dalam?”
”Nde!!!”
”Tunggu sebentar.”
Ku dengar ia seeprti mencari sesuatu. Kemudian...
BUGHH!!! BUGHH!! BUGHH!!
Pintu perlahan terbuka. Ku dapati sosok Jung Min di depanku. Aku langsung lemas. Terduduk di lantai. Ku pikir aku tak akan bertemu dengannya lagi.
Jung Min memelukku. Hangat itu benar-benar nyata. Aku bukan bermimpi.
Ia melepas pelukannya. ”Kajja (ayo)!!” katanya sambil menarik tanganku.
Pertama kalinya aku keluar kamar. Aku berhenti melangkah. Kuedarkan pandanganku. Dapat ku lihat segala isi yang ada di ruang tengah rumah ini. Lampu-lampu, rak-rak, dan sebagainya. Pandanganku terhenti pada sebuah foto. Kim Hyun Joong, nama itu tertulis di sana. Sebuah perasaan tak asing merasuki hatiku.

What if
I met you first
No, if I didn’t know you
These thoughts are useless
For I’m already living in the deeply set times of you
(What If by Super Junior)
Jung Min menarik tanganku lagi. Menuju pintu depan.
Namun langkah kami langsung terhenti ketika satu sosok bermata dingin menodongkan senjatanya. Jung Min mengangkat tangannya tanda menyerah.
Bugh!!!
Sosok itu memukul Jung Ming dengan pistolnya. Cukup keras hingga mampu membuat Jung Min pingsan seketika.
”Jangan...” desisku sambil terduduk ketakutan.
Sosok itu langsung menarikku dengan paksa. Memasukkan ku ke dalam mobil BMW silver miliknya.
Dia bagian dari masa laluku. Orang yang pernah kucintai. Tapi bersamanya aku tak berhasil menemukan bahagia. Aku meninggalkannya. Mengabaikan, bukan, berusaha melupakan janji yang pernah kubuat padanya.
Tapi, dia semenakutkan sekarang. Dia yang kukenal dulu begitu menyayangiku meski tatap tajamnya membuatku kehilangan keberanian.

I still think of the times with you
But I must learn to let go
I can’t dwell on the past; it’s time to move on
‘Cause they are just nameless memories
(Memories without a name by Heo Young Saeng)

***

Langkah Kyu Jong yang terseret menyadarkanku. Ia menodongkan pistolnya ke arahku.
”AAAAAAAAaaaaa....!!!!!!!!” aku berteriak ketakutan dengan mata terpejam.
DOR!!!
Persendianku lemas.
Tuk!
Sesuatu terjatuh ke tanah.
Brugh!!
Ku buka mataku perlahan. Terlihat olehku sosok Kyu Jong yang memegang dada kirinya. Pistolnya telah jatuh ke tanah.
Di belakangnya kulihat seseorang yang ku kenal,Hyun Joong, menodongkan pistolnya. Dia masih hidup?
Kusadari air mataku mengalir untuknya.
Kyu Jong menatapku. Kali ini tatapannya sangat lembut. Kembali aku menagis tertahan saat ku dengar lirih katanya, ”Saranghae... youngwonhi... (aku mencintaimu... selamanya...) Hyun Ae-ah...”

Even if you are far from where I am
If you should leave, you musn’t tell me
I may be a fool but, I will not forget you
Your back turned is something I will never want to see
(If You Can’t by Park Jung Min)
”Oppa...” air mata mengalir dari sudut mataku. Kyu Jong terkulai tak berdaya. Satu hal yang ku tahu pasti, dia sudah tiada.
Hyun Joong membuang pistolnya. Perlahan mendekatiku. Dia meringis sambil memegangi dada kirinya.
”Gwencanayo...”dia memelukku. Tangisku kembali pecah. ”Tenanglah...” dia mengusap rambutku lembut. Napasnya terdengar lelah.
Sirine polisi terdengar. Tak lama kemudian kulihat sosok Hyung Joon, sahabat Jung Min datang.
***

Is it the end???? Blum. ini saya beri langsung epilognya....


~Epilog~

Hyun Ae tak pernah mau masuk ke ruang rawat Hyun Joong. Jika ia ingin melihat keadaan laki-laki itu dia hanya memilih menatap sosoknya dari luar kamar. Atau bertanya dengan suster yang baru keluar dari kamarnya.
Bukan ingin mengacuhkan. Hanya saja, dia perlu waktu untuk menata hati. Karena sebuah cinta, tanpa ia sadari, ia jatuhkan pada Hyun Joong.
Hyun Joong pun hanya mampu menatap sosok Hyun Ae. Dia tak berani mendekat. Merasa tak pantas.
Saat ini Hyun Ae menatap dua gundukan di depannya. Kyu Jong dan satunya Jung Min. Kedua orang yang pernah dicintainya ini dimakamkan di kota Seoul. Hyun Ae mengunjungi mereka beberapa kali selama sebulan ini.
“Oppa… mianhae…” ucap Hyun Ae setiap kali berada di depan makam mereka.

I can’t fully express my feelings for you (I can’t)
When the moon can’t be seen in the night sky
I’ll be able to meet you
One thousand years of feelings
Living on in a song
So that someday
When I’m reborn
I’ll be able to meet you
(A Thousand Years Love song by. DBSK)

Suatu hari di supermarket.
Duk!!!
Hyun Ae tak sengaja menambrak sosok di depannya. Ia segera minta maaf.
“Aku sengaja..” sebuah suara yang tak asing berasal dari orang yang berdiri di depannya.
“Eh?” Hyun Ae langsung mendongak. Dengan jelas ia melihat sosok di depannya.
Hyun Joong??? Batinnya meneriakkan nama itu.
Ia lekas berlari.
Hyun Joong mengejarnya.

please, do not go far away
please, do not go far away
where I can’t find you
do not go so far away
do not go so far away

It can’t happen like this
It can’t be
come back to me please!

To me please…

I beg of you…
don’t leave, don’t leave…
(If You Can’t by Park Jung Min)

Ia berhasil meraih tangan Hyun Ae. Ia menariknya ke pelukannya.
“Kau boleh membenciku. Tapi kumohon… jangan acuhkan aku…” bisiknya di telinga Hyun Ae. Bulir air mata menggenang di pelupuk mata Hyun Ae.
“Karena aku mencintaimu, ku mohon jangan acuhkan aku.”
Hyun Ae terisak sekarang. Memeluk erat sosok di depannya.

~TAMAT~

Bagaimana pendapat kalian? Sesuai harapan kah? Haha, saya sebagai author juga bingung mengakhirinya bagaimana. Jadi saya putuskan dengan akhir bersama Hyun Joong seperti ini. Cukup romantis dan membuat kalian terharu kan? *maunya, hehe…*
See you di ff berikutnya. Have a nice day!!!! :D

3 comments:

  1. Wew, keren bgt...
    mengharukan, cinta sejati memang ajaib
    ditunggu kalo ada lagi ^^

    ReplyDelete