Sunday, February 18, 2018

Flashback 3

Flashback 3
Novel kedua: It Must be Love, terbit!

Melanjutkan flashback kemarin, hari ini tentang novel keduaku. Masih ingatkah kamu sama ceritaku kemarin? Tentang nulis fanfic di Catatan dan Halaman Facebook?

Nah, novel ini berawal dari kesukaanku menulis fanfic alias fiksi penggemar. Menyenangkan sekali rasanya bisa menulis sambil membayangkan idola sendiri. Idolaku dulu adalah DBSK, SS501, SHINee, Infinite, Boyfriend, dan Nu'est. Kalau sekarang, makin bertambah hahaha 😅

Kalau kamu, idola kamu siapa? Boleh dong kasih tahu. Kalau idola kita beda, kita damai aja ya. Tidak perlu 'war' kayak netizen lain.  😃

Balik lagi ke tulisan, mulanya tulisan fanficku banyak yang baca dan kasih komentar. Yang minta tag juga banyak. Namun sedihnya, setelah sekian tahun berlalu, kesenangan berbagi khayalan itu lenyap. Sebabnya, kebanyakan pembaca menjadi silince reader. Kasih like pun enggan.

Kamu juga mengalami? Nyesek banget, ya?  Tapi, zaman sekarang sepertinya asal viewersnya banyak, masih bisa terbit. Apalagi kalau sudah mencapai 1 juta viewers, ya. Jalan menembus ke penerbit lebih mulus. (memang tidak semua sih, tapi rata-rata begitu). 😃

Nah, Alternatif lain yang aku pilih adalah menerbitkan indie. Kfiction perdanaku sempat aku cetak di nulisbuku(dot)com. Namun tidak dilirik siapapun kecuali aku hahaha...

Sedih?  Iyalah. Tapi,  pola pikirku setelah Aku Kamu Kita di acc penerbit telah berubah. Aku hanya beranggapan kalau kfictionku salah tempat  saja. 'Dia' tidak cocok terbit indie.

O, ya. Kehilangan pembaca aktif memang  membuatku sedikit berduka. Karena itulah, aku memilih menulis kisah dan kusimpan di komputer dan laptop sendiri. Bagi kamu yang lebih suka merahasiakan karya, aku paham kok. Dan tidak mengapa kalau kamu lebih suka langsung ke penerbitnya.
Aku juga, untuk beberapa karya lebih memilih merahasiakannya hahaha...

Kfiction perdana itu aku hapus di nulisbuku(dot)com. Di blog dan catatan juga aku hapus. Selanjutnya aku revisi sendiri. Perbaiki agar adegan lebih sesuai dan lebih nyata. Dan isinya agak beda dari yang pernah kusebarkan di catatan atau pun sewaktu di nulisbuku.

Seperti yang kubilang, novel pertama membuka jalan untuk novel lainnya. Aku pun mengirimkan naskah kfiction yang sudah kuperbaiki itu ke email editor Media Pressindo. Alhamdulillah diterima.

Tapi, seingatku waktu itu editor pertamaku sudah resign. Jadi yang menangani adalah editor lain. Untungnya dengan editor ini tak ada revisi. Hanya proofreading. Cover diberi lalu terbit awal 2013 lalu. Beberapa bulan setelah Aku Kamu Kita terbit. Hehe. 😃

Pas terbit, aku bahagia banget. Kfiction perdana yang cetak. Tapi waktu itu kfiction belum booming banget, jadi penjualannya pun biasa saja. Hanya saja aku bersyukur. Jika aku tidak menuliskan kfiction itu dulu, aku tentu tak akan berkenalan dengan salah satu anggota redaksi di Grasindo. Tak mungkin dia akan menanyakan kesediaan soal naskah kfiction padaku. 😃

Benar. It Must Be Love menjadi jalan untuk kfictionku yang lain dan mengenal Grasindo. Aku bahagia tentu saja. Nanti, saat giliran novel Our Married aku bahas, akan kuceritakan bagaimana perkenalanku dengan Grasindo. Perkenalan yang menarik dan indah.  (Semoga bisa terus bekerja sama dengan penerbit ini dan juga medpress. Aamiin.)  😁

Kamu yang menyukai korea bahkan sering membuat fiksi penggemar, coba deh mulai membuat novel kfiction. Siapa tahu berjodoh di Grasindo, kan?  Atau malah berjodoh di penerbit lain seperti Haru. Atau mungkin berjodoh di lain tempat?  Coba saja. Kalau tidak dicoba mana tahu hasilnya, kan?  😀

Ingatlah bahwa kita tidak pernah tahu rumah mana yang akan membukakan pintu kalau kita tidak pernah mencoba mengetuk pintunya. 😀

Semangat!

Salam hangat,
Orina Fazrina

No comments:

Post a Comment