Sekali lagi saya bikin short FF. Moga-moga kalian suka ya… ^^
Title: Crying Heart
Author: Imah Hyun Ae
Cast: Ryeowook (Super Junior) dan Hyun Ae
Disclaimer: murni khayalan saya di hari hujan yang lebat, ^^
----------------------------------------------------------
CRYING HEART
Hujan lebat di luar sana Hyun Ae-ah… ikuti gerimis yang berturut-turut dan setiap hari membanjiri hatiku. Rintik kecilnnya ukirkan wajahmu yang basah tapi ceria di benakku.
-flashback-
Splash!
Kau menyiramku dengan genangan air hujan saat kita berhujan ria dalam perjalan pulang sekolah.
“Ya~!” teriakku kaget. Aku segera membalasmu. Kau menjulurkan lidah. Tertawa sambil berlari menghindariku. Aku mengejarmu.
-end flashback-
Kita menari di bawah hujan hari itu.
Kenapa? Kenapa kau hanya memandangku sebagai teman? Bukankah sudah pernah kubilang, ‘Kau hidupku’? Apa kau tak mendengarnya? Apa kau lupa?
Tidak… kau tak mendengarnya, karena aku… mengatakannya dengan keras di hatiku saja.
Kulihat kertas tebal di tanganku. Hatiku sakit. Tulisan di sana menyakitiku.
Resepsi Pernikahan: Hyun Ae dan Eunhyuk
Hari: Rabu, 11 Agustus 2010
Tempat: Hotel Minaa
Aku mengatup kedua bibirku dengan rapat. Perih itu makin membuat dadaku sesak.
Kabut menggangtung di mataku. Aku tahu, sesaat lagi, butiran bening ini akan mengaliri pipiku.
-flashback-
“Oppa baru bangun?” tegurmu ketika aku membukakan pintu untukmu. Kau mengunjungki di waktu yang berbeda dari biasanya.
Aku hampir sebulan di luar kota. Jadi, sepagi ini kau menemuiku, apa karena merindukanku?
Aku mengangguk dan mempersilahkanmu masuk.
“Tumben kau sepagi ini ke tempatku? Ada hal penting? Atau kau merindukanku?” godaku.
Kau tergelak. “Anni. Sebenarnya aku ingin oppa orang yang pertama tahu, setelah kedua orang tuaku tentunya.”
“Tahu? Tentang apa?” aku memandangmu antusias.
Kau tersipu, entah karena apa. Rona wajahmu terlihat sekali bahagia. Kabar baik kah? Aku menduga-duga.
“Aku… akan menikah…” lirihmu. Tapi senyum yang terukir di wajahmu menunjukan itu hal yang paling dinantikanmu selama ini.
Jantungku serasa berhenti berdetak. “Jeongmal?”
Kau mengangguk. Lalu mengeluarkan sebuah undangan.
“Aku sengaja mengatakannya setelah undangan ini jadi, hehehe…” kau menyerahkan undangan yang ada di tangan kanannya padaku. Dengan enggan aku mengambilnya. “Oppa terkejut kan?” tanyamu gembira.
Senyumku tak mampu terukir dengan sempurna.
Kau kembali tertawa. “Oppa mau kan menyanyi di pernikahanku?”
“Kalau aku tidak mau, kau akan marah?” tanyaku lambat.
Kau memandangku, sedikit terkejut. “Tentu saja. Oppa tamu utama di pestaku! Jadi Jangan sampai tidak datang lho oppa! Aku akan membencimu selamanya!” ancamnya tak serius.
“Calon suamimu… apa aku mengenalnya.” Aku menghela napas. Tak sanggup mengingat kau akan menikah sebentar lagi.
Kau diam sesaat. “Kurasa oppa kenal. Dia teman sekantorku.”
“Kenapa aku tidak tahu kau pacaran dengannya?”
Kau menggeleng cepat. “Kami tidak pacaran oppa.”
Aku menatapmu lekat, mencari tahu apa maksud kalimatmu.
“Dia mengajakku makan malam, dia bilang dia mencintaiku,” pandangan matamu berbinar. Apa itu kebahagian?
“Dan saat itulah dia melamarku,” bisikmu pelan.
“Saat itu juga kau meerimanya?”
Dengan malu-malu kau mengangguk.
Kenapa? Aku yang selama ini mencintaimu, di dekatmu, memperhatikanmu, kenapa kau memilihnya?
“Karena aku mencintainya…” ucapmu seolah mendengar pertanyaan batinku. “Makanya saat dia bilang mau menikah dneganku aku terima.”
Aku tak tahu apa yang harus kukatakan.
“Aku mau bilang pada oppa, juga memperkenalkannya pada oppa, tapi waktu itu oppa ada tugas di luar kota. Kuputuskan mengatakannya saat oppa datang saja, tapi berubah pikiran, lebih baik saat undangan jadi saja, biar jadi kejutan, hehehe… tak disangka oppa baru kemarin kembali dan undangannya sudah jadi dua hari lalu..” Senyum khasnya lagi-lagi mengembang. Senyum yang begitu kusukai, tapi hari ini amat melukaiku.
“Jadi…” ia menatapku penuh harap, “Oppa pasti datang dan menyanyi kan?”
Aku mengangguk pelan...
-End Flashback-
Aku meletakan undangan dan mendekat ke lemari pakaianku sambil menyekai butiran bening yang jatuh ke pipiku. Kuambil kemeja dan jas yang sudah kusiapkan untuk hari ini. Aku menghela napas berat dan mengenakannya.
Hujan sudah sedikit reda ketika aku tiba di tempat pernikahan itu berlangsung. Kulihat di pelaminan kau bersanding dengan seorang laki-laki yang sepertinya sangat periang. Aku mendekat perlahan.
“Ryeowook oppa?” pekikmu gembira. “Kukira gara-gara hujan kau enggan datang…” ucapmu lega ketika aku sudah di depanmu.
Aku tersenyum sebisaku. “Aku sudah janji kan?” kataku pelan. Kau mengangguk.
“Chukae…” aku menyalamimu dan juga suamimu. Akh… hatiku perih… masih tak terima bahwa kau telah menikah, Hyun Ae-ah…
Kau tersenyum lebih gembira dari sebelumnya. “Gomaweo…”
Bagaimana caraku agar tak mencintaimu lagi, Hyun Ae-ah? Lukaku… semakin menganga lebar. Sekarang rasanya hati ini tak lagi perih, tapi juga berlumuran darah…
-end-
Hahaha, benar-benar pendek ya? ^__^
Aku tidak tahu lagi bagaimana memperpanjangnya. Karena setelah kucoba, ceritanya jadi menjemukan. Begitulah… makanya aku memutuskan seperti ini saja.
Yang kena tag WAJIB COMMENT!!!
Hehehe, di tunggu….
O, ya. Main-main ke blogku juga ya ^__^ di http://hyunae19.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment